Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesaksian Warga Rohingya Korban Perdagangan Orang

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 1 jam yang lalu

1 jam yang lalu

0 Views

Ilustrasi: pengungsi Rohingya di Bangladesh. (Foto: cofad.org.uk)

Arakan, MINA – Raheem adalah seorang pria Rohingya berusia 24 tahun yang melarikan diri dari Negara Bagian Arakan bersama istrinya pada bulan Juni 2024.

“Para penyelundup memukuli kami dengan tongkat kayu atau plastik dan tidak mengizinkan kami meninggalkan ruang penyimpanan,” katanya yang dikutip Arakan News Agency (ANA) yang dipublikasikan pada Selasa (27/5).

Raheem yang bukan nama sebenarnya mengatakan, mereka menghabiskan waktu sepekan di atas perahu yang penuh sesak bersama 160 orang lainnya, sebelum kemudian melakukan perjalanan darat ke perbatasan Thailand.

“Dua pertiga dari orang-orang di ruang penyimpanan dianiaya karena tidak membayar biaya,” katanya.

Baca Juga: Presiden Suriah: Aleppo Akan Jadi Mercusuar Ekonomi Terbesar

Ia menambahkan bahwa penyelundup menggunakan alat penahan kayu untuk memasung kaki mereka. Ia baru dapat menyeberang ke Thailand setelah membayar sekitar $5.000.

Seorang anak laki-laki Rohingya bernama Amir Ali -bukan nama sebenarnya- berusia 13 tahun, melarikan diri dari desanya pada akhir tahun 2024 untuk menghindari perekrutan paksa ke dalam tentara Myanmar.

Amir Ali memulai perjalanannya di laut bersama sekitar 200 orang lainnya, kemudian melakukan perjalanan darat ke Myawaddy di dekat perbatasan Thailand. Ia ditahan di sebuah gudang karena tidak dapat membayar atau menghubungi keluarganya.

“Setelah dua bulan, ketika menjadi jelas bahwa saya tidak dapat membayar, mereka memukuli saya,” katanya yang dikutip ANA. “Mereka mengikat tangan saya, mengunci kaki saya di tiang kayu, dan memukuli saya hampir setiap hari selama sebulan. Mereka mengatakan kepada saya, jika saya tidak dapat membayar, mereka akan menjual saya.”

Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Pemerintah Saudi Perketat Akses Masuk Makkah

“Akhirnya, delapan orang lainnya dan saya dijual kepada penyelundup baru yang juga mengunci kami di dalam sel dan memukuli kami, tetapi setelah 10 hari, kami berhasil melarikan diri ke Thailand.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kapan Puasa Arafah Tahun Ini? Catat Hari dan Tanggalnya

Rekomendasi untuk Anda