Riyadh, MINA – Penghargaan Internasional Raja Faisal atau King Faisal International Prize (KFIP) telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam (ISESCO) untuk menampilkan sejumlah inisiatif ilmiah dan pengetahuan di dunia Islam.
“Tujuannya adalah untuk meningkatan kontribusi para ilmuwan dan entitas Muslim dalam kemajuan ummat manusia,” kata Sekjen. KFIP Dr. Abdul Azis Al Sebail, seperti dilansir Arab News, Ahad (14/10).
Dr. Al-Sebail mengatakan, “Kemitraan dengan ISESCO sejalan dengan strategi KFIP untuk memperkuat saluran pengetahuan budaya di kawasan Arab dan Islam dengan memperluas kemitraan dengan institusi terkemuka di seluruh dunia.”
Berdasarkan perjanjian tersebut, KFIP dan ISESCO akan mengatur pertemuan untuk membahas kontribusi para ilmuwan dan entitas Muslim dalam kemajuan umat manusia.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Para penerima hadiah KFIP akan memimpin ceramah dan seminar di universitas dan pusat penelitian ilmiah. Kedua organisasi ini juga akan bekerja sama untuk memublikasikan karya-karya pemenang KFIP.
Perjanjian itu ditandatangani selama upacara pembukaan sesi ke-13 Konferensi Umum ISESCO, yang dimulai pada Kamis (11/10) lalu di Rabat, Maroko, yang diikuti oleh para menteri pendidikan dari negara-negara anggota ISESCO.
Menteri Pendidikan Ahmad Al-Isa, yang memimpin delegasi Saudi di konferensi tersebut, mengatakan: “Inisiatif dan proyek ISESCO … adalah salah satu pilar untuk menciptakan masa depan yang cerah dan makmur bagi dunia Islam.”
Dia mendesak ISESCO, bekerja sama dengan organisasi internasional, untuk mengadakan forum tentang keadaan pendidikan di negara-negara Muslim dengan pertimbangan perubahan teknologi. (T/R11/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant