Tel Aviv, MINA – Asher Levy, Ketua Dewan Direksi perusahaan teknologi Israel, NSO, telah mengajukan pengunduran dirinya, menurut surat kabar Ibrani, Calcalist, Selasa (25/1).
Perusahaan tersebut memproduksi berbagai program keamanan dan spyware, termasuk program Pegasus, di mana telepon ratusan politisi, aktivis, dan wartawan dimata-matai di seluruh dunia.
Levy sebelumnya adalah CEO Orbotech, ditunjuk untuk berperan di NSO pada April 2020.
Setelah pengunduran dirinya, Levy berkata, “Saya dipekerjakan oleh English Noblepina Foundation Fund, dan ketika mereka menarik investasi mereka dari perusahaan, saya ingin mengakhiri peran saya.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Situs Calcalist mengatakan, kemungkinan pengunduran diri Levy terjadi menyusul skandal yang menyertai perusahaan Israel itu di seluruh dunia.
Nama NSO banyak disebut-sebut dalam dua tahun terakhir, setelah laporan internasional mengungkapkan “rezim otoriter di dunia” menggunakan program Pegasus untuk memata-matai lawan dan aktivis kemanusiaan. Laporan Quds Press.
Program ini juga digunakan untuk memata-matai karyawan Departemen Luar Negeri AS, yang sehingga Amerika Serikat memasukkan perusahaan Israel itu ke dalam daftar hitam perusahaan yang bekerja melawan keamanan nasional AS. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata