Irlandia Tarik Investasi Jutaan Euro dari 6 Perusahaan Israel

Ribuan orang berkumpul sambil membawa bendera dan spanduk Palestina menggelar demonstrasi mendukung warga Palestina di Dublin, Irlandia pada 7 April 2024 (Foto: Anadolu Agency)

Dublin, MINA – Badan Manajemen Perbendaharaan Nasional (NTMA) mengonfirmasi kalau mereka memutuskan untuk mendivestasi hampir 3 juta euro dari portofolio ekuitas globalnya di Dana Investasi Strategis Irlandia (ISIF).

“NTMA mengkonfirmasi, mereka telah mengambil keputusan untuk menarik sekitar 3 miliar euro (3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60 triliun) dari portofolio saham globalnya di ISIF,” menurut kantor berita Inggris PA Media, demikian Anadolu Agency, Ahad (7/4).

Keputusan divestasi tersebut menyangkut kepemilikan saham dengan nilai total 2,95 juta euro di enam .

Enam perusahaan Israel tersebut adalah:

Bank Hapoalim BM
Bank Leumi-le Israel BM
Israel Discount Bank
Mizrahi Tefahot Bank Ltd
First International Bank
Rami Levi CN Stores
Menteri Keuangan Irlandia, Michael McGrath menjelaskan kalau ini adalah ‘keputusan yang tepat”.

Secara logis, Michael McGrath menyebut, divestiasi itu merujuk pada kondisi ekonomi Israel yang tidak lagi menunjukkan profitablitas yang memadai.

“ISIF telah menetapkan bahwa profil risiko dari investasi ini tidak lagi berada dalam parameter investasinya dan bahwa tujuan komersial dari investasi ini dapat dicapai melalui investasi lain,” katanya.

McGrath melanjutkan: “Keputusan tersebut akan dilaksanakan sesegera mungkin dalam beberapa minggu mendatang.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat mengklaim bahwa komitmen untuk mengakui negara Palestina hanya akan mempersulit pencapaian solusi dan meningkatkan ketidakstabilan regional, Khaberni melaporkan.

Sementara itu, Spanyol mengumumkan pada Jumat pekan lalu kalau mereka, bersama dengan Irlandia, Malta, dan Slovenia, setuju untuk mengambil langkah awal menuju pengakuan negara yang dideklarasikan oleh Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz menekankan, solusi untuk mengakhiri perang hanya dapat dicapai melalui negosiasi langsung antara pihak-pihak yang terlibat.

Katz juga menekankan, komitmen apa pun untuk mengakui negara Palestina hanya akan semakin memperumit situasi dan berkontribusi pada peningkatan ketidakstabilan di dunia. (T/R4/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.