Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KETUA DMI: JANGAN TERPANCING PERAYAAN NATALAN

kurnia - Sabtu, 19 Desember 2015 - 09:49 WIB

Sabtu, 19 Desember 2015 - 09:49 WIB

375 Views ㅤ

Ketua PP DMI), Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, M. Natsir Zubaidi (Foto: MINA)
Ketua PP <a href=

DMI), Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, M. Natsir Zubaidi (Foto: MINA)" width="606" height="478" /> Ketua PP DMI, Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, M. Natsir Zubaidi (Foto: MINA)

Jakarta, 8 Rabi’ul Awwal 1437/19 Desember 2015 (MINA) – Ketua Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Natsir Zubaidi memperingatkan agar umat Islam tidak terpancing oleh hingar bingarnya perayaan Natal.

“Jangan terpancing hingar bingar perayaan Natal yang berhimpitan dengan Maulid Nabi. Dalam suasana krisis etika dan moral dewasa ini, umat Islam hendaknya dalam merayakan Maulid Nabi Muhamad shalallahu ‘Alaihi Wassalam tahun ini, mengambil tema ‘membina akhlak mulia dalam rangka membangun umat dan bangsa’,” ujarnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Jakarta, Sabtu (19/12).

Natsir yang juga Wakil Sekretaris Wantim MUI itu menganjurkan tema tersebut karena risalah utama yang diemban adalah untuk perbaikan akhlak manusia.

Menurutnya ini adalah momentum masjid, pesantren, perguruan Islam untuk melakukan gerakan perbaikan etika, akhlak dan moral untuk menyelamatkan bangsa dari bahaya kehancuran.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Natsir juga mengingatkan agar peringatan Natal bersama sebaiknya cukup dihadiri umat Nasrani saja (Katholik dan Protestan), karena bersifat ritual kerjasama antara umat beragama bisa dilakukan dalam konteks sosial kemasyarakatan seperti gotong royong, masalah kebersihan, keamanan, dan kesehatan.

Dia pun berharap, sebagai negeri berpenduduk Muslim terbesar hendaknya dalam menyambut peringatan hari besar (Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, tahun baru Islam) diadakan secara meriah dalam rangka syiar dengan tetap mengacu pada ajaran dan norma etika Islam. Termasuk tetap menjaga kesederhanaan serta memberikan mamfaat bagi umat dan bangsa yang masih membutuhkan perhatian kita bersama. (L/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia