Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPR Minta Kemenkominfo Perhatikan Keberadaan ORARI

Fauziah Al Hakim - Rabu, 4 Juli 2018 - 02:25 WIB

Rabu, 4 Juli 2018 - 02:25 WIB

6 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan perhatian serius tehadap keberadaan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Sejak resmi didirikan pada 9 Juli 1968, ORARI telah berperan sangat penting dalam mengisi kemerdekaan. Khususnya, dalam menggemakan berbagai berita positif dan kiprah Indonesia ke berbagai wilayah dunia.

“Saya akan mendorong Komisi I DPR RI mengadakan rapat kerja dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memperhatikan secara serius terhadap berbagai organisasi yang dibinanya,” kata Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat ORARI di Ruang Kerja Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).

“Jangan sampai organisasi seperti ORARI terlupakan. Padahal, kontribusi organisasi seperti ORARI ke bangsa dan negara cukup besar,” sambungnya.  Demikian keterangan pers DPR yang dikutip MINA.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet juga menyampaikan dirinya akan mendorong Komisi I DPR meminta Kemenkominfo untuk memberikan dana pembinaan kepada ORARI dan organisasi sejenisnya selain merevisi Permen No. 2 Tahun 2015 yang dirasa masih kurang mengakomodir ORARI.

“Saya harap Permen tersebut yang saat ini sedang disempurnakan, sebisa mungkin mengakomodir aspirasi ORARI dan organisasi sejenis,” ujar Bamsoet.

“Wujud pembinaan yang dilakukan oleh Kemenkominfo juga jangan sekadar kata-kata, namun harus ada realisasi konkritnya. Termasuk dalam membantu kegiatan operasional agar organisai binaannya seperti ORARI bisa melakukan banyak kegiatan, sehingga tak kehabisan nafas di tengah jalan,” pungkasnya. (R/R05/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia