Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPR RI: Jadikan Aksi 4 November Pelajaran Untuk Pejabat Publik

Rana Setiawan - Rabu, 9 November 2016 - 17:38 WIB

Rabu, 9 November 2016 - 17:38 WIB

339 Views

Jakarta, 9 Shafar 1438/9 November 2016 (MINA) – Unjuk rasa 4 November telah menyedot perhatian publik, tidak hanya dalam sekala nasional, bahkan media luar pun tidak mau ketinggalan dalam menyiarkan tragedi demonstrasi, yang mencuat akibat kekecewaan segolongan besar umat Islam, di Pusat Jakarta, tepatnya area ring satu Istana Negara penuh sesak dengan kerumunan masa yang menuntut keadilan.

Para demonstran tidak terima dengan perilaku calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai telah melecehkan ajaran Islam. Ketua DPR RI Ade Komarudin menyadari betul, umat Islam di Indonesia tidak terima agamanya dilecehkan.

“Ini pelajaran bagi semua pejabat publik. Mulutmu itu bisa setajam pisau. Pelajaran buat kita semua,” tandasnya di Ruang Tamu Ketua, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/11), demikian keterangan pers yang diterima MINA.

Akom sapaan akrab Ketua DPR beranggapan hendaknya pejabat publik menjadi contoh teladan dalam berprilaku santun, terlebih lagi jika menyinggung soal keyakinan, harus hati-hati jangan sampai ada yang merasa disakiti. “Agama apapun tidak ada yang mau dilecehkan,” paparnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Akom mengatakan persoalan Ahok adalah ujian yang berat buat negara ini. Pemerintah diuji seberapa besar kemampuannya menghadapi tuntutan publik yang mendamba keadilan. Pasalnya masyarakat penganut agama Islam sangat sensitif jika ajaran agamanya disinggung, terlebih lagi bertepatan dengan momentum politik, pilkada serentak.

“Kalau soal agama alaramnya sangat peka. Kita tidak boleh main-main,” ujarnya.

Akom mengharap pemerintah bisa mengelola permasalahan ini dengan bijak. Tidak ada pihak yang dirugikan. Pemerintah menghadapi tuntutan publik juga harus proporsional, dan tidak bersikap keras.

“Jangan ada kesan umat Islam memusuhi pemerintah, juga sebaliknya. Jangan sampai ada kesan pemerintah memusuhi umat Islam,” jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Setelah aksi demonstarsi Presiden Joko Widodo menyambangi Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama. Akom memberi pujian atas respon presiden yang cepat, dia menyampaikan apresiasi kepada presiden yang sudah menjalin komunikasi politik dengan baik kepada seluruh lapisan umat beragama.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia