Denpasar, MINA – Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan, konflik dan aksi kekerasan yang terjadi di masyarakat dan berbagai kawasan dunia menjadi tantangan dan harus segera diakhiri, diantaranya kekerasan yang terjadi di Rakhine, Myanmar.
“Sekalipun pemerintah berperan besar dalam pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan, namun Parlemen sesungguhnya memainkan peran yang jauh lebih penting dalam memastikan seluruh Agenda Pembangunan Berkelanjutan tersebut berjalan sesuai dengan target dan prioritas pembangunan nasional,” katanya saat membuka sidang World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals yang berlangsung di Nusa Dua Bali, Rabu (6/9).
Menurutnya, parlemen dunia punya peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang terpelihara, inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat Kemitraan Global untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.
Dikutip dari rilis DPR RI, data terbaru Bank Dunia dan UNDP menunjukan jumlah orang miskin yang diukur dari tingkat konsumsi dibawah USD 1,9 dollar per hari mencapai lebih dari 700 juta orang atau lebih dari 10 persen dari jumlah penduduk dunia.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Fakta ini menunjukkan, upaya pemberantasan kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensinya menjadi tantangan global terbesar bagi agenda pembangunan berkelanjutan.
“Selain itu, konflik maupun kekerasan yang terjadi di masyarakat di belahan dunia harus diakhiri. Seperti yang terjadi terhadap etnis Rohingnya di Rakhine, Myanmar,” tuturnya.
Terkait hal itu, Novanto meminta pemerintah Myanmar segera memulihkan stabilitas dan memberikan perlindungan keamanan secara inklusif terhadap seluruh masyarakat di Rakhine.
Sebagai bagian dari pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa adanya perdamaian, dan tidak akan ada perdamaian tanpa adanya pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Ia menambahkan, upaya mencegah dampak perubahan iklim juga penting diakukan agar kelangsungan pembangunan berkelanjutan tidak terganggu.
“Kita harus mengambil aksi nyata untuk menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya, yaitu dengan mengintegrasikan tindakan terkait perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional,” tandasnya. (R/R05/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online