Ouagadougou, 13 Muharram 1436/6 November 2014 (MINA) – Ketua Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS), Presiden Ghana John Dramani Mahama tiba di Ouagadougou, ibukota Burkina Faso, Rabu (5/11), untuk menawarkan solusi atas buntunya krisis negara miskin itu.
Militer telah mengambil alih kekuasaan setelah protes massa yang berhasil mengakhiri 27 tahun kekuasaan Presiden Blaise Compaore.
Pemimpin transisi sementara Letnan Kolonel Isaac Zida telah menjanjikan, pemerintahan transisi yang dipimpin sipil akan dibentuk secepatnya, media Ghana, Joy Online, melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Uni Afrika (AU) telah memberikan tenggat waktu dua pekan kepada militer Burkina Faso untuk menyerahkan kekuasaan kepada penguasa sipil atau terkena sanksi dari dunia internasional.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
ECOWAS dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Presiden Mahama, memperingatkan tidak akan menerima cara-cara inkonstitusional.
Presiden Mahama mengundang dua rekannya, Presiden Senegal Macky Sall dan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan untuk bergabung dengannya pada misi ke Burkina Faso.
ECOWAS telah meyakinkan Burkina Faso, kesiapan bekerja sama dengan mereka untuk memulihkan ketertiban transisi yang sah dan mencari solusi berkelanjutan, serta bekerja mengorganisir pemilu yang bebas dan kredibel.
Pada hari yang sama, Presiden Mahama pulang ke negaranya. (T/P001/P2)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa