Ketua FSTPI: Penyakit Menular Tuberkulosis Masih Mengancam Indonesia

Ketua Forum Stop Partnership Indonesia (), Arifin Panigoro (tengah). (Foto: Risma MINA)

 

Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1438/8 Maret 2017 (MINA) – Ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI), Arifin Panigoro mengatakan tidak semua orang menyadari bahwa penyakit menular (TB) masih mengancam Indonesia, bahkan, ada yang mengira penyakit menular yang dulunya disebut TBC ini sudah tidak ada lagi di Indonesia.

“Nyatanya, Indonesia justru menempati kasus TB nomor 2 di dunia setelah India. Penanganan masalah TB ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pihak (multi-stakeholders) harus berperan,” kata  pengusaha migas terkemuka itu saat Diskusi Media ‘Rekomendasi Koalisi Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia’, di Jakarta, Rabu (8/3).

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016, jumlah kasus TB di Indonesia telah mencapai 1,6 juta orang, dengan estimasi kasus TB baru di Indonesia sebesar 1 juta setiap tahun, dengan 100 ribu kematian pertahun. Hal ini berarti terdapat 273 kematian setiap hari atau 11 kematian setiap jam.

Sementara itu, WHO juga melaporkan bahwa jumlah penderita TB di dunia mencapai 10,4 juta kasus dengan 8,6 juta kasus baru setiap tahun. Penularan TB yang dipicu kuman Mycobacterium Tuberculosis dari percikan dahak pengidap TB yang tersebar di udara setelah batuk berlangsung cepat dan dapat menular kepada 10-15 orang di sekitarnya.

“Saat ini, Indonesia masuk dalam urutan 12 dari 28 negara dengan beban TB terbesar di dunia. Penyelesaian permasalahan TB harus segera dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi oleh semua pihak,” tegasnya.

Arifin melihat, kasus TB belum sepenuhnya menjadi perhatian seluruh masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan masalah sosial lainnya seperti narkoba dan HIV/AIDS.

“Meskipun tidak berlatar belakang kedokteran atau kesehatan, saya merasa terpanggil untuk ikut memikirkan dan melakukan berbagai upaya penanggulangan TB melalui FSTPI yang saya pimpin guna membantu Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Untuk itu, tambahnya, semua komponen bangsa diimbau untuk menanggulangi TB di Indonesia, sekurang-kurangnya melakukan upaya promotive dan preventive di lingkungan masing-msing dengan melakukan penyuluhan secara masif.

“FSTPI akan berkomitmen terus melakukan upaya-upaya pengendalian TB, salah satunya dengan merangkul berbagai pihak, seperti CSO, layanan kesehatan, dan dunia industri,” tutupnya.

Selain Ketua FSTPI, hadir dalam diskusi tersebut para inisiator koalisi, Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Vice President GFO Johnson & Johnson Asia Pasific Lakish Hatalkar, serta acara ini didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), dan KNCV Tuberculosis Foundation. (L/R09/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.