Jakarta, MINA – Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman mengatakan, kolaborasi telah menjadi kekuatan untuk pembangunan ekonomi dan pertumbuhan inklusif di sektor industri penerbitan.
“Inilah saatnya kita sekarang kerjasama dan koordinasi multilateral untuk bertahan dan juga meningkatkan stabilitas industri kita bersama karena cara ini lebih efektif daripada berjalan sendiri,” kata Hilman dalam sambutannya di acara Kongres Dunia Asosiasi Penerbit Internasional (IPA), di Jakarta, Kamis (10/11).
“Kolaborasi telah menjadi kekuatan yang kuat untuk pembangunan ekonomi dan pertumbuhan inklusif di sektor kita. Penguatan dan perluasan kerjasama dalam industri buku adalah penting dan kita harus memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu dan memperluas jaringan kita,” ujarnya.
Hilman mengatakan, pandemi telah mengganggu industri buku dalam tiga cara utama: Kehilangan pendapatan, cara pengeluaran uang yang mengakibatkan perubahan pola permintaan, dan gangguan pasokan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“Saya percaya, masalah ini telah mempengaruhi industri buku di banyak negara. Ratusan juta orang mungkin tidak mampu lagi membeli buku akibat pengangguran massal akibat krisis,” tuturnya.
Menurutnya, IPA dan Ikapi memiliki kesamaan. Bekerja pada kebebasan untuk menerbitkan, transformasi digital, literasi dan membaca, keragaman dan inklusi, menghormati hak cipta, dan memerangi pembajakan buku.
“Kita berada di perahu yang sama dalam mengurangi titik buta budaya dalam membaca kami melalui terjemahan antar bahasa dan mencoba untuk melihat dunia melalui mata yang berbeda,” kata Hilman.
Kongres Dunia ke 33 IPA di Jakarta berlangsung mulai 10 hingga 12 November 2022. Tema yang diangkat tahun ini yaitu ‘Reading matter, embracing the future’.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Kongres ke-33 IPA ini adalah yang pertama kali diadakan di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dan dihadiri oleh 661 peserta perwakilan penerbit dari 63 negara. (L/R11/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam