Jakarta, MINA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar mengajak umat Islam agar Ramadhan tahun ini harus disikapi sebagai bulan revolusi diri. Termasuk revolusi dalam menerima informasi maupun pertelevisian tanah air.
“Ramadhan ini momentum untuk revolusi kejiwaan, revolusi kerohanian kita, sehingga selesai Ramadhan akan memberikan solusi baru, solusi mencegah ada berita dan konten yang merusak tatanan kehidupan kita,” kata kyai Mifta dalam Halaqah Program Tayangan Ramadhan 1442 H Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama MUI digelar secara virtual, Kamis (11/3).
Ia mengatakan, jika menghayati Ramadhan, ini tidak hanya dimaknai sebagai upaya menahan rasa lapar dan haus saja, melainkan ada banyak perubahan pola hidup mendasar yang menurutnya ini tidak mudah dilakukan. Membiasakan hal-hal yang berlawanan dengan nafsu selama satu bulan adalah bentuk jihad terbesar dalam hidup umat Muslim dunia.
Menurutnya, jihad yang paling berat adalah jihad melawan hawa nafsu, yakni dengan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. “Kalau kita bisa membiasakan hal yg tidak biasa menurut nafsu, memulai untuk menguasai nafsu, inilah jihad akbar,” ujar dia.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Sebagai manusia yang diberikan kemuliaan lebih banyak dan kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk lainnya,
Kyai Miftah mengingatkan agar umat Muslim mampu menahan diri untuk tidak memenuhi ajakan hawa nafsu yang seringkali menggoda manusia setiap saat. Termasuk dalam penyebaran berita hoax yang saat ini marak sekali beredar.
“Jika kita sudah tau siapa kita sebagai manusia dan siapa yang kita layani, lalu masih memuaskan nafsu melalui penyebaran berita hoax, maka betapa rendahnya kita,” ungkapnya.
Kyai Miftah berpesan umat Islam mampu menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk revolusi kejiwaan, dan menjadi manusia lebih baik lagi dengan menebar kebaikan dan menjaga diri dari menerima dan menyebarkan berita berita yang sifatnya dapat merusak kehidupan.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
“Selesai Ramadhan kita menjadi lahir kembali, manusia yang baik dan mencegah dari berita yang merusak kehidupan,” ujarnya. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI