Mekkah, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, berpesan kepada umat Islam khususnya Muslim Indonesia agar saat melaksanakan wukuf di padang Arafah enghentikan semua kepentingan duniawi
Kiai Cholil juga mengajak semua jamaah haji untuk mensyukuri nikmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Alhamdulillah, saya pun bagian dari jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah, merasakan betul betapa nikmat Allah yang diberikan kepada kita yang bisa melaksanakan ibadah haji,” kata Kiai Cholil, Jumat (8/7).
Ia juga menjelaskan, jamaah haji perlu bersyukur karena tidak semua orang yang mampu secara harta dan fisik bisa berangkat haji tahun ini.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Sebab ada pembatasan kuota jamaah haji di tahun ini sehingga tidak semua calon jamaah haji bisa melaksanakan ibadah haji di tahun ini.
Kiai Cholil mengingatkan, sudah dua tahun umat Islam Indonesia tidak melaksanakan ibadah haji karena pandemi Covid-19. Maka ibadah haji di tahun ini nikmat sekali.
“Kita memang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dikenalkan kepada diri kita, siapa sebenarnya kita, saling mengenal antara satu dengan yang lain dari bapak yang satu Nabi Adam dan ibu Hawa, kemudian kita mengenal di padang Arafah ini yang terhampar bagai padang mahsar, kita hanya bermodalkan dua helai kain yang menutupi kita, yang terpenting adalah amal baik kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Kiai Cholil.
Kiai Cholil berpesan, mari bersama-sama merenungkan diri ini adalah hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Paling tinggi derajat manusia ketika mereka punya predikat sebagai hamba Allah Yang Mahapengasih.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia juga mengatakan, jadikan wukuf di padang Arafah ini untuk menghentikan diri dari semua kepentingan duniawi. Karena suatu saat manusia lepas dari predikat duniawi dan manusiawi untuk kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Mengenal diri kita untuk mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala, berharap wukuf ini menjdi rutinitas keseharian untuk kita muhasabah, mengevaluasi diri apa yang terbaik untuk bekal kita kepada Allah, dan apa yang kita tinggalkan sebagai legacy kepada masyarakat,” ujarnya. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka