Jakarta, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyerukan umat Islam di seluruh dunia memperkuat gerakan Sumud Flotilla dan mendukung penuh gerakan tersebut sampai menembus blokade ilegal Israel di Jalur Gaza.
“Dukungan itu harus diwujudkan dalam bentuk aksi politik, kemanusiaan, dan doa. Sumud adalah napas perjuangan Palestina, dan umat Islam wajib menjadi bagian dari keteguhan itu,” katanya pada konferensi pers Global Sumud Flotilla melalui Sumud Nusantara, di Ruang Berkarya Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Konsep Sumud yang berasal dari bahasa Arab berarti keteguhan, menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina di tengah pendudukan dan blokade yang telah berlangsung selama 18 tahun.
Global Sumud Flotilla dijadwalkan berangkat dari pelabuhan di Spanyol pada 31 Agustus, disusul keberangkatan dari Tunisia dan sejumlah negara lain pada 4 September. Armada tersebut akan membawa bantuan kemanusiaan dan pesan moral untuk mengakhiri blokade terhadap lebih dari dua juta warga Gaza.
Baca Juga: Israel Gunakan Dalih “Israel Raya” untuk Legalkan Penjajahan, Dunia Harus Menolak
Di Indonesia, rangkaian agenda Sumud Nusantara dimotori oleh Aqsa Working Group (AWG) dan didukung berbagai elemen masyarakat sipil.
Direkur Indonesia untuk gerakan Sumud Nusantara, Rifa Berliana Arifin menegaskan, misi tersebut bukan sekadar pengiriman bantuan kemanusiaan, melainkan bagian dari perlawanan sipil global terhadap ketidakadilan.
“Ketika armada ini berlayar, ia membawa lebih dari sekadar bantuan. Ia membawa pesan tanggung jawab atas keadilan adalah milik kita semua,” ujar Rifa.
Selain Indonesia, negara peserta antara lain Malaysia, Amerika Serikat, Brasil, Italia, Maroko, Sri Lanka, Belanda, dan Tunisia. Dari Asia Tenggara, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan memimpin pelepasan armada regional pada 23 Agustus di Kuala Lumpur. []
Baca Juga: AWG Jabar Gelar Aksi Sumud Nusantara Tembus Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)