Lampung, MINA – Ketua Sekolah Tinggi Shuffah al-Quran Abdullah Bin Mas’ud (SQABM), Dudin Sobaruddin melantik ketua Program Studi (Prodi) Ulumul Quran, Kamis (25/7). Pelantikan dan serah terima jabatan tersebut dilakukan di Aula Shuffah al-Quran, Muhajirun, Natar, Lampung Selatan.
“Alhamdulillah hari ini kita melantik Furqon Mahmud Al Hanif., Lc, MA sebagai ketua prodi Ulumul Quran yang baru, menggantikan ketua Prodi sebelumnya Muflihudin yang beralih menjadi Mudir al-Fatah yang baru,” kata Dudin.
Dudin berharap penunjukkan ketua Prodi, selain mampu memberikan semangat baru, juga mengembangkan Shuffah al-Quran sebagai lembaga pendidikan tinggi unggulan berbasis al-Quran yang menghasilkan cendikiawan Muslim yang berkualitas, berilmu, dan berakhlakul karimah, sebagaimana visinya.
Waka II bidang SDM, Heri Budianto dalam sambutannya mengatakan, sudah saatnya sebagai lembaga pendidikan, Shuffah al-Quran tidak hanya mencerdaskan secara lahir, tetapi juga secara batin sebagai bekal masa depan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Orang yang berinvestasi dalam dunia pendidikan, berarti dia telah membangun masa depan,” katanya.
Sementara itu, Furqon Mahmud Al Hanif lulusan Internationaal University of Africa, Sudan itu menyatakan kegembiraannya bisa ikut bergabung di Shuffah al-Quran.
“Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur pada Allah yang telah memberikan amanah baru kepada saya sebagai keluarga baru di Shuffah al-Quran, dan semoga ini bisa menjadi titik lebih baik untuk Shuffah al-Quran dan khususnya saya,” katanya.
Sekolah Tinggi Shuffah al Qur’an Abdullah bin Masud yang terletak di Muhajirun, Negararatu Natar Lampung Selatan, menerapkan kurikulum berbasis al-Quran dengan pola Shuffah Rasulullah yang mengintegrasikan tiga aspek utama kecerdasan manusia, yaitu: spiritual (hati), intelektual (otak) dan profesional (fisik).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Adapun tenaga pendidik STSQABM diantaranya pakar Tafsir dari Palestina, Prof. Dr. Abdurrahman Yusuf Al-Jamal, Pakar Qiroat dari Palestina, Mahmud Anbar, Sirah Nabawiyah dari Nigeria Dr. Ahmad Abdul Malik, dan lain sebagainya.
Sementara program studi yang dibuka adalah Ilmu al-Quran dan Tafsir, dengan profil sebagai berikut: Al-Quran sebagai sumber pengetahuan, mencakup disiplin ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia dalam mengatur dan mengolah bumi dan isinya untuk kemaslahatan, kesejahteraan dan kemakmuran umat secara komprehensif dan bersifat rahmat.(R/cha/B05).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September