Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketum Forjim: Serangan Israel Terhadap Kantor Media Langgar Konvensi Jenewa 1949

kurnia - Senin, 17 Mei 2021 - 15:35 WIB

Senin, 17 Mei 2021 - 15:35 WIB

4 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Forum Jurnalis Muslim (Forjim) mengutuk serangan militer Israel terhadap Gedung Al Jala’ yang menjadi kantor berbagai media seperti Al Jazeera, AP dan lain sebagainya di Kota Gaza, Palestina.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Forjim Dudy S Takdir dalam keterangan tertulis, Senin (17/5). “Tindakan tersebut jelas melanggar Konvensi Jenewa 1949 yang melindungi hak jurnalis dan media untuk menginformasi dari wilayah perang,” kata Dudy.

“Namun pihak Israel berdalih bahwa gedung itu dihuni oleh kelompok gerakan Hamas,  tidak dibernarkan menyerang fasilitas media,” tegas Dudy.

Ia mengatakan, Israel selalu berdalih menargetkan gedung-gedung yang menjadi markaz Hamas. 

Padahal kenyataannya masyarakat sipil, medis dan jurnalis yang selalu menjadi korban,” ujarnya.

Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka

“Berdasarkan informasi dari anggota Forjim di Gaza, sebelumnya memang ada peringatan untuk mengosongkan gedung namun pemilik gedung sempat minta tambahan waktu 10 menit agar para jurnalis dapat mengambil peralatan, tapi ditolak militer Israel,” katanya.

Lanjut katanya, kabarnya ada seorang jurnalis Palestina dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.

Sekretaris Umum Forjim Shodiq Ramadhan mengatakan, serangan Israel terhadap kantor media merupakan upaya pembungkaman terhadap pers.  serangan itu dilakukan agar kekejian Israel terhadap rakyat Palestina tidak tersebar luas lewat media.

Karena itu, Forjim mengajak seluruh jurnalis muslim untuk makin konsisten mengabarkan informasi tentang serangan Israel terhadap Palestina.

Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza

“Mari kabarkan informasi yang sesungguhnya terjadi di Palestina. Apalagi berdasarkan pantauan kami, propaganda Israel sangat masif terjadi di media sosial,” ungkapnya.

Untuk mematahkan propaganda Israel, Forjim juga meminta para jurnalis Muslim untuk mengabarkan berdasarkan data dan fakta yang terjadi. “Kami juga ada grup bersama dengan para jurnalis internasional dan kontributor di Gaza, rekan-rekan bisa memanfaatkan sebagai sumber primer informasi,” kata Shodiq. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
Indonesia