Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KETUM ICMI: ISLAM JANGAN MAU DIJADIKAN MUSUH BERSAMA

Nidiya Fitriyah - Senin, 28 Desember 2015 - 21:31 WIB

Senin, 28 Desember 2015 - 21:31 WIB

359 Views ㅤ

Ketua Umum ICMI 2015-2020, Jimly Asshiddiqie. (Foto: Nidiya/MINA)

jimly-mina-300x253.jpg" alt="Ketua Umum ICMI 2015-2020, Jimly Asshiddiqie. (Foto: Nidiya/MINA)" width="300" height="253" /> Ketua Umum ICMI 2015-2020, Jimly Asshiddiqie. (Foto: Nidiya/MINA)

Jakarta, 17 Rabi’ul Awwal 1437/28 Desember 2015 (MINA) – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, meminta khususnya kepada kader ICMI agar berusaha agar agama Islam tak dijadikan sebagai musuh bersama oleh umat lainnya.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi ICMI (28/12) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jimly mengatakan, “Islam jangan mau dijadikan sebagai musuh bersama, saat ini Islam di barat yang mayoritas Kristen dan di India serta China sedang berkembang sangat cepat.”

Bahkan menurut Jimly, India dan China akan segera jadi negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. “Maka umat Islam harus kompak bersatu, tetapi juga berubah dengan kesadaran baru yang lebih produktif berdasarkan nilai-nilai universalisme Islam yang sejati,” tegas Mantan Ketua MK ini.

Umat Islam juga harus memiliki keyakinan tauhid yang kuat, kata Jimly. “Allah Subhanahu Wa Ta’ala is The One And The Only Universal God. Umat Islam harus praktikkan spirit ukhuwah Islamiyah, bukan hanya ukhuwah bainal muslimin, tapi ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathoniyah yang bersifat Islamiyah,” tegasnya.

Baca Juga: Ketua MUI Prof Sudarnoto: Gencatan Senjata, Ketangguhan Pejuang Palestina

Karena itu, Jimly menghimbau agar umat Islam mesti mencari cara untuk secara bertahap dan efektif menyadarkan umat yang masih banyak salah dalam memahami universalitas Islam serta prinsip Islam yang harus dibangun sebagai rahmatan lil ‘alamin.

“Maka kita bukalah ruang dialog di ICMI untuk membina umat ke arah pencerahan (englightenment) sekaligus buka dialog eksternal supaya Islam tidak disalahpahami. Masa depan dunia butuh rekonsiliasi & krjsm antar keluarga besar pengikut nabi Ibrahim (abrahamic religious leaders) & para pmimpin agama-agama Hindu (India) dan Buddha/Konghuchu (China),” pungkas Jimly.(T/P008/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Tekankan Implementasi Segera

Rekomendasi untuk Anda