Jakarta, MINA- Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Arys Hilman Nugraha menyatakan, Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022 merupakan ikhtiar untuk mendekatkan buku kepada para pencintanya.
Ia menyebut IIBF 2022 merupakan acara yang berbalut optimisme kebangkitan dunia perbukuan di Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan pada acara pembukaan IIBF 2022 di Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (9/11) yang akan berlangsung sampai Ahad (13/11).
“Ini adalah acara yang berbalut optimisme bahwa dunia perbukuan akan bangkit setelah mengalami terpaan pandemi,” ujar Arys.
Menurutnya, pameran IIBF 2022 ada keniscayaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap buku melalui teknologi. Sebab, IIBF 2022 juga dilakukan secara luring melalui lokapasar. Dengan adanya pilihan datang langsung ke Hall B JCC atau melalui lokapasar diharapkan dapat menjangkau seluruh masyarakat yang tersebar di segala penjuru Indonesia.
“Karena Indonesia demikian luas silakan kita bisa mengakses buku dari mana-mana. Karena hal terpenting dari literasi adalah akses terhadap bahan bacaan,” katanya.
Menurut Arys, tingkat melek huruf di Indonesia mencapai angka 98 persen. Melihat angka tersebut, dia menilai orang Indonesia tidak kekurangan kemampuan untuk membaca. Hanya saja, akses terhadap bacaan yang masih kurang. Untuk itu, upaya peningkatan akses tersebut harus dilakukan.
“Memang kita masih harus meningkatkan diri dalam hal akses terhadap bahan bacaan. Setelah itu baru kita bergerak pada pembiasaaan membaca,” ujar Arys.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Di samping itu, Arys juga mengatakan, pihaknya berharap IIBF 2022 dapat menjadi pesan untuk masyarakat agar hanya mengakses buku asli. Sebab, jika ingin berbicara tentang pengembangan buku ke depan, tentang energi kreatif dari para pencipta di negeri ini, maka yang harus dilakukan paling pertama adalah mengangkat derajat para kreator dengan memberikan hak ekonomi mereka dan menghindari pembelian buku bajakan.
“Kami sering bicara bahwa buku itu hadir untuk dibaca, bukan dibajak. Dengan membeli buku original, pembaca turut serta dalam keberlanjutan proses dan produk kreatif,” ujarnya.
IIBF 2022 akan menghadirkan 45 kegiatan. Sebagai pameran berskala internasional, panitia juga menghadirkan Indonesia Rights Fair yang diikuti oleh 50 penerbit dari dalam maupun luar negeri. (L/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah