Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Amal 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 7 Juni 2024 - 09:43 WIB

Jumat, 7 Juni 2024 - 09:43 WIB

40 Views

Suasana Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, saat puncak ibadah haji.(Foto: Dok. MINA)

Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA

Hari ini kita memasuki awal bulan Dzulhijjah (bulan Haji), bulan ke-12 dari Kalender Hijriyah. Insya-Allah bulan depan kita akan memasuki Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah.

Berkaitan dengan ini, terdapat keutamaan amal 10 hari pertama Dzulhijjah.

Ini seperti Allah sebutkan di dalam awal Surat al-Fajr:

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam

وَ الْفَجْرِ  وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Artinya: ‘Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh. (QS Al-Fajr : 1-2).

Ibnu Rajab menjelaskan, “malam yang sepuluh” maksudnya adalah sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah.

Pada ayat kedua Surat Al-Fajr, Allah bersumpah dengan menyebut sepuluh hari pertama, bulan Dzulhijjah. Ini menunjukkan keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah.

Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina

Jika semua makhluk yang Allah jadikan sebagai sumpah, maka itu adalah makhluk istimewa, yang menjadi bukti kebesaran dan keagungan Allah.

Seperti “Wal Ashri” (demi masa), menunjukkan betapa pentingnya waktu. “Wadhdhuha” (demi waktu Dhuha), menunjukkan betapa pentingnya waktu Dhuha. “Wal Qolami” (dan demi pena), betapa pentingnya pena/alat tulis. Wat-Tiin Waz-Zaituun (demi Tiin dan Zaitun) mengacu pada Baitul Maqdis. Termasuk “Wal Fajri” (demi waktu fajar).

Karena itulah, keutamaan amal 10 hari pertama Dzulhijjah menjadi amal yang sangat dicintai Allah.

Dalam kaitan ini di dalam hadits dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

Artinya: “Tidak ada hari di mana suatu amal shalih lebih dicintai Allah melebihi amal shalih yang dilakukan pada sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah? Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati syahid dan hartanya diambil musuh).” (HR Bukhari).

Adapun di antara keutamaan amal 10 hari pertama Dzulhijjah, misalnya memperbanyak puasa sunah dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah, terutama Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang pahalanya dapat menghapus dosa dua tahun.

Sebagaimana disebutkan di dalam hadits:

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

Amal lainnya yaitu memperbanyak melafadzkan kalimat takbir (Allahu Akbar), tahlil (laa ilaha illallah), tasbih (subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), istighfar (Astaghfirullah), membaca Al-Quran, berinfaq di jalan Allah, menolong sesama yang memerlukan, dan berdo’a untuk kebaikan-kebaikan.

Wabil khusus kita tingkatkan lagi doa dan aktivitas untuk kemenangan perjuangan bangsa Palestina dan bebasnya Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman zionis.

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

Amalan utama lainnya adalah Shalat Idul Adha (10 Dzulhijjah), berqurban (tanggal 10, 11, 12 hingga 13 Dzulhijjah), dan yang paling besar adalah menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi orang yang mampu menunaikannya.

Ibadah haji inipun berlangsung pada bulan Dzulhijjah, di mana puncak ibadah haji, Wukuf di Padang Arafah, berlangsung pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Semoga Allah menguatkan kita untuk dapat meningkatkan ibadah dan meraih keutamaan amal 10 hari pertama Dzulhijjah. Aamiin. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
MINA Health