PUASA ARAFAH merupakan amalan utama pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Tahun ini insya-Allah Hari Arafah berlangsung pada hari Kamis, 9 Dzulhijjah 1446 H. bertepatan dengan 5 Juni 2025 M.
Disebut Puasa Arafah karena pada tanggal 9 Dzulhijjah tersebut, seluruh jamaah haji melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di padang Arafah, yang terletak sekitar 25 km sebelah timur kota Makkah, Arab Saudi.
Bagi kaum Muslimin lain di luar jamaah haji, disunahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Keutamaan puasa Arafah itu sendiri dapat menghapus dosa dua tahun, dosa dua tahun, yakni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Masya-Allah.
Ini seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
Baca Juga: Boikot Zionis Israel, Aksi Damai yang Mematikan
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Maksud menghapus dosa dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, menurut penjelasan ulama adalah menghapus dosa-dosa kecil. Demikian penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Syarah Shahih Muslim.
Pengertian lainnya adalah dosa-dosa setahun lalu akan diampuni, dan Allah menjaganya dari melakukan dosa setahun yang akan datang.
Baca Juga: Pesan Dari Jantung Blokade: Ketika Debu Perang Tak Mampu Redam Keimanan di Gaza
Penjelasan lain yakni bahwa orang yang berpuasa Arafah tersebut diberi petunjuk pada tahun yang akan datang untuk terjaga dari melakukan dosa-dosa besar. Itu dinamai dengan penghapusan juga.
Makna lainnya juga bahwa jika orang yang melakukan puasa Arafah melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi petunjuk Allah untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskan dosa-dosa itu. Demikian penjelasan Imam Ash-Shan’any dalam Kitab Subulus Salam.
Ini juga bisa diartikan dengan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil, selain dosa besar. Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atas rahmat Allah.
Kesemuanya mengacu pada suatu makna, yaitu keutamaan puasa Arafah menghapus dosa dua tahun.
Baca Juga: Selat Hormuz: Urat Nadi Energi Dunia dari Jantung Teluk Persia
Puasa Arafah bertepatan dengan Hari Arafah, hsari ketika Allah banyak membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka.
Ini seperti disampaikan Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ketika ia menuturkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu’ Alaihi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُوْ ثُمَّ يُبَاهِيْ بِهِمْ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُوْلُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
Artinya: “Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan di Hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berbangga di hadapan para Malaikatnya seraya berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).
Baca Juga: Dari Bandung Menuju Al-Aqsa: Tadabbur Qs. Al Anfal Ayat 45-56 dan Spirit Perjuangan
Imam An-Nawawi mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan keutamaan Hari Arafah.
Pada hadits lain disebutkan :
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ تِسْعَ ذِىْ الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرِ، وَأَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيْسَ
Artinya : “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada sembilan hari bulan Dzulhijjah, hari ‘Asyura, tiga hari pada setiap bulan, dan hari Senin pertama awal bulan serta hari Kamis.” (HR Abu Dawud).
Baca Juga: Kata Situs Formula E tentang Jakarta
Hadits-hadits tersebut tentu memberikan motivasi untuk menunaikan Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijja, mengingat keutamaan puasa Arafah menghapus dosa dua tahun.
Semoga kita dapat melaksanakan Puasa Arafah karena mengharap ridha Allah. Aamiin. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dari Bandung untuk Al-Aqsa, Tabligh Akbar Menyatukan Umat dalam Ukhuwah dan Perjuangan