Bogor, MINA – Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis mengatakan tantangan berdakwah di Jepang tidaklah sulit hanya dengan tunjukkan perilaku keislaman.
“Dakwah paling penting dan efektif di negeri minoritas Muslim itu adalah dengan tunjukan perilaku akhlak Rasul,” kata kyai Cholil dalam acara Muallaf Festival kajian dengan 15 pembicara dan Bazaar Hadirkan 60 produk dari para muallaf seperti kuliner dan pakaian, di Masjid Darussalam Kotawisata, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/8).
Kyai Cholil mengungkapkan, perkembangan Islam di Jepang tidak tertahankan, selalu terus tumbuh maka di Jepang setiap kota banyak masjid.
“Perkembangan Islam di Jepang tidak bisa dibendung oleh pemerintah Jepang, dan tidak mempermasalah dengan tumbuh umat Islam di Jepang asalkan tidak membuat persoalan di negeri Jepang,” imbuhnya.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Lanjut kata kyai Cholil, warga Jepang paling senang dengan kebudayaan Islam seperti Marawis sejenis musik rebana atau gendang dengan lagu-lagu Arab.
Di Jepang, masjid dan diskotik sangat berdekatan, bahkan orang mabuk senang mendengarkan mawaris hingga lama-kelamaan ia masuk Islam aktif di Marawis.
Jadi, berdakwah itu harus ada kesabaran baik itu di Jepang maupun di Eropa gelombang orang masuk Islam banyak dengan cara apapun.
“Mereka ketika jauh oleh agama, ternyata mulai sadar bahwa yang membawa ketenangan itu adalah agama,” katanya. (L/R4)
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)