Jakarta, MINA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengimbau orang tua untuk tidak perlu takut memasukkan anak ke pondok pesantren.
Diketahui, seorang santri bernama Albar Mahdi, asal Palembang, Sumatera Selatan, yang diduga meninggal karena dianiaya oleh senior di Pondok Pesantren Modern Gontor 1, Jawa Timur, beberapa hari lalu.
“Tentunya kita ikut prihatin dengan kejadian di Gontor dan mungkin di beberapa pesantren lainnya,” kata Kiai Cholil dalam siaran pers MUI dikutip MINA, Kamis (8/9).
Kiai Cholil menyebut, kejadian tersebut merupakan di luar kehendak manusia dan kontrol pesantren.
Baca Juga: Jelang Nataru, Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman
“Inilah peristiwa yang tidak diinginkan,” sambungnya.
Ia juga meminta pada setiap pondok pesantren untuk meningkatkan pengawasan dan kontrol pada setiap santri.
Oleh karenanya, Kiai Cholil menegaskan kepada orang tua untuk tidak perlu takut memasukkan anak ke pondok pesantren.
Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah ini menilai, mayoritas santri di Gontor masih bisa dikontrol dan terbukti hasilnya dari alumni Gontor yang bisa mewarnai dunia.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Bukan hanya mewarnai Indonesia. Pejabat, wamenlu, menteri agama dan beberapa sektor banyak yang alumni Gontor,” ungkapnya.
Kiai Cholil mengatakan, kalau pun terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di pondok pesantren, hal itu sangat kecil kemungkinan yang di luar batas penjagaan manusia.
“Silahkan bapak ibu, untuk memasukkan (anak) pada pondok pesantren, percayalah pesantren memegang amanah,” ujarnya.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jusuf Kalla Kembali Terpilih Jadi Ketum PMI