Bandar Lampung, MINA – KH Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. Hal itu diputuskan melalui musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).
Keputusan tersebut ditetapkan pada Sidang Pleno IV secara tertutup di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Kamis (23/12) malam.
“Alhamdulillah bahwa yang menjadi Rais ‘Aam untuk PB NU 2021-2026 adalah Almukarram KH Miftachul Akhyar,” kata KH Zainal Abidin salah satu anggota Ahwa.
Ada pandangan diharapkan Rais Aam fokus di dalam pembinaan dan pengembangan NU ke depan.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Selain itu, pertimbangan para anggota Ahwa diharapkan kepada Rais ‘Aam terpilih agar ketika muncul calon ketua tanfidziyah diharapkan menerima semua bakal calon itu. Tentu kalau memenuhi syarat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang mengatur pensyaratan tersebut.
“Sami’na wa atha’na,” ujar Kiai Miftach.
Sembilan ulama Ahwa tersebut adalah (1) KH Dimyati Rois, (2) KH Ahmad Mustofa Bisri, (3) KH Ma’ruf Amin, (4) KH Anwar Manshur, (5) TGH Turmudzi Badaruddin, (6) KH MIftachul Akhyar, (7) KH Nurul Huda Jazuli, (8) KH Ali Akbar Marbun, dan (9) KH Zainal Abidin.
Musyawarah dilakukan dengan penuh keakraban, kekeluargaan, keadaban, sopan santun, dan akhlak, dipimpin oleh Kiai Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Perlu diketahui, ART Pasal 40 Ayat 1 Hasil Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang mengatur pemilihan Rais Aam PBNU ditetapkan melalui sembilan anggota Ahwa.
Sembilan anggota Ahwa tersebut diusulkan oleh muktamirin, peserta Muktamar yang mewakili Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
Kiai Miftach saat ini sebagai pejabat sementara (Pjs) Rais Aam melanjutkan kepempimpinan KH Ma’ruf Amin yang mengundurkan diri pada 22 September 2018 lalu karena terpilih menjadi Wakil Presiden. Ia juga pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur dua periode dan Rais Syuriyah PCNU Surabaya. (R/cha/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung