Jambi, MINA – Waliyul Imam Jama’ah Muslimin (Hizbulllah) Wilayah Jambi, Saleh Hafiz mengatakan Palestina adalah kunci dunia yang damai.
“Palestina kunci dunia. Dunia tidak akan pernah damai selama Palestina dijajah,” katanya pada Tabligh Akbar Muslimah, pada Jumat (15/10), di Sarolangun-Jambi.
Pada acara yang mengambil tema “Mengembalikan Fitrah Muslimah Dalam Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa” tersebut dia menyampaikan, bebasnya Palestina dari penjajahan Israel tidak bisa lepas dari peran seorang Muslimah.
Karenanya, menurut Pembina Pondok Pesantren Alfatah wilayah Jambi itu, muslimah harus membekali diri dengan ilmu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Allah mewajibkan kita menuntut ilmu, karena tidak punya ilmu, kita tidak berarti apa-apa,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Universitas Mulawarman, Makmun.MAg, mengatakan banyak peran yang bisa diambil oleh seorang muslimah dalam pembebasan kiblat pertama umat Islam tersebut.
“Setidaknya ada tiga peran yang bisa dilakukan oleh muslimah sebagaimana yang dilakukan oleh para shohabiyyah pada zaman Rasul. Pertama sebagai dokter, kedua siap berkorban, dan ketiga mendukung melalui suara,” katanya.
Dia menjelaskan menjadi dokter yang dimaksud adalah memotivasi kepada suami, di saat lelah, lemah, dalam berjuang membebaskan Al Aqsa, muslimah atau istri bisa memberikan semangat untuk terus.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sedangkan siap berkorban maknanya adalah seorang muslimah harus rela menahan haus dan lapar dengan menyisihkan sebagian uangnya untuk memperjuangkan pembebasan kiblat pertama umat Islam.
Sementara mendukung melalui suara, muslimah bisa menggunakan suaranya melalui tulisan, menyampaikan informasi tentang perkembangan atau urgensi Masjid Al Aqsa.
Dalam penutupan tausiahnya, Pimpinan Ponpes Al-Fatah Sarolangun periode 1999-2004 itu menegaskan ada dua kunci keberhasilan muslimah untuk merebut kembali Masjid Al Aqsa diantaranya adalah seorang muslimah harus siap hidup sederhana dan harus siap memotivasi keluarga untuk menjadi generasi penerus Salahuddin Al Ayyubi, Al Fatih dan semisalnya.(L/rhm/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza