Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Idul Fitri: Dengan Spirit Ramadhan, Kita Wujudkan Syariat Al-Jama’ah

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 7 jam yang lalu

7 jam yang lalu

6 Views

Shala Idul Fitri di Masjdil Aqsa (foto: X)

Oleh: Ust, Dr Wahyudi KS, Dai Ponpes Al-Fatah, Dosen STAI Al-Fatah, Bogor

بسم الله الرحمن الرحيم

إنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَـغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله ِمِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا  وَ مِنْ سَـيّـَئاتِ أَعْمَالِنَا, مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ,  أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :  يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Kembali pada Fitrah Kesucian

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا () يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا  …….. أمـّا بعد : فَـإِنّ  أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَـابُ اللهِِ , وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّالْأُمُوْرِ مُحْدَثاَتُهَا

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Jama’ah Muslimin Hafizhakumullah

Iedul Fithri adalah hari kemenangan umat Islam, hari dimana kaum muslimin kembali pada hari berbuka,  kembali kepada hari raya. Hal ini karena kaum muslimin telah melakukan serangkaian ibadah di bulan Ramadlan.

Baca Juga: Komunitas Muslim Indonesia di Jepang Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan

Ramadlan 1446 H. telah berlalu, hari ini 1 Syawwal 1446 H. Gemuruh takbir, tahlil dan tahmid berkumandang dimana-mana, di seluruh jagad raya alam semesta, bersatu padu dalam irama membesarkan Allah, memuji dan mensucikan-Nya, Semua itu adalah, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat-Nya yang telah Allah anugerahkan.

Jama’ah Muslimin  hafizhakumullah

Siapapun di antara kita pasti merindukan kemenangan, kejayaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun demikian banyak manusia yang mengartikan kemenangan hanya terbatas kepada masalah-masalah fisik, materi dan hal-hal duniawi. Menjadi orang kaya adalah kemenangan, menjadi pejabat tinggi adalah kemenangan, memiliki gelar akademik yang panjang juga kemenangan. Akan tetapi dalam pandangan Allah, itu semua tidak ada artinya  tanpa taqwa.  Kekayaan, jabatan, dan gelar serta popularitas itu hanya akan memberikan makna bagi pemiliknya, jika ia dilandasi dengan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala.

Diantara hikmah Ramadlan yang dapat kita petik, adalah kebersamaan kaum muslimin dalam memenuhi perintah Allah. Hari ini muslimin yang terbentang dari Maroko hinggga Merauke berjumlah lebih dari 2 Milyar, akan tetapi masih  terpecah belah tidak satu pimpinan. Atas dasar hal tersebut, hendaknya menjadi agenda utama, membersihkan aqidah kaum muslimin dari segala bentuk kesyirikan, merapatkan barisan dan  membangun kesatuan muslimin di seluruh persada dunia. Dengan Ramadlan, marilah kita raih rahmatnya Al-Jama’ah dan menjadi keluarga Allah di muka bumi.

Baca Juga: Kemenag Rukyatul Hilal Sabtu, 29 Maret: Bukan Sekedar Melihat, Tapi Soal Pembuktian

Jama’ah Muslimin yang mengharapkan rahmat dan ampunan-Nya …

Ramadhan telah mendidik kita untuk menjadi manusia yang senantiasa berpegang pada visi dan misi yang benar. Visi Ramadhan adalah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah : 183-187, yakni La’allakum tattaquun (menjadi orang yang bertaqwa), La’allakum Tasykuruun (menjadi orang yang pandai bersyukur) dan la’allahum yarsyuduun (menjadi orang-orang yang mengikuti petunjuk atau mursyid). Dengan demikian jelas, visi Ramadhan adalah Taqwa, Syukur dan Mursyid, yang bisa kita singkat TSM. Adapun misi, alat atau perangkat untuk meraih visi adalah semua amalan di bulan Ramadhan, terutama 10 hal, yakni rukyatul hilal, berpuasa, bersedekah, membaca dan mengkaji Al-Qur’an, berdo’a, mengagungkan Allah, menjaga hukum-hukum Allah, beri’tikaf, berzakat dan shalat idul fitri. Dengan 10 amalan inilah, in syaa Allah prestasi taqwa, syukur dan mursyid akan dapat kita raih.

            اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Jama’ah Muslimin yang mengharap rahmat Allah

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1446 Senin, 31 Maret

Al-Qur’an surat Al-Baqarah telah menginformasikan, bahwa rahmat Allah yang kita harapkan, akan dapat kita gapai dengan 3 hal, yakni iman, hijrah dan jihad. Sebagaimana firman-Nya :

اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَالَّذِيۡنَ هَاجَرُوۡا وَجَاهَدُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِۙ اُولٰٓٮِٕكَ يَرۡجُوۡنَ رَحۡمَتَ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

                Pada ayat ini syarat mendapat rahmat Allah adalah tiga hal, yakni iman, hijrah dan jihad. Ramadhan menggembleng kita dengan puasa di siang hari dan shalat tarawih di malam hari. Hal ini hendaknya dilakukan dengan iman dan ikhlash semata-mata mengharap ridha Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

Baca Juga: Memburu Datangnya Lailatul Qadar

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).

Atas dasar itulah, mereka yang berpuasa dan shalat tarawih di bulan Ramadhan, ia mendapatkan pahala yang sangat besar. Demikian pula sebaliknya, orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa halangan yang dibenarkan syari’at, ia tidak berpuasa karena malas, enggan menahan lapar, maka ia mendapatkan dosa yang sangat besar. Imam Adz Dzahabi memasukan 10 besar dari 70-an dosa besar, termasuk tidak berpuasa tanpa udzur syar’i, halangan yang dibenarkan syari’at.

Baca Juga: I’tikaf di Masjid At-Taqwa Cileungsi, Rasakan Kedamaian dalam Balutan Kehidupan Berjama’ah

Amaliah Ramadhan seyogianya mampu merubah sikap diri mukmin menjadi lebih baik, hijrah (pindah) dari segala keburukan kepada kebaikan : hijrah dari syirik kepada tauhid, dari riya kepada ikhlash, dari sombong dan arogan kepada tawadhu dan rendah hati, dari kikir menjadi dermawan, dari bid’ah kepada sunnah, dari berpecah belah kepada hidup berjama’ah, terpimpin oleh seorang Imam.

Dalam amaliah Ramadhan, kita pun dididik untuk menghayati makna jihad fii sabiililah, berjuang dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan Islam di jalan Allah. Sebagaimana firman -Nya :

وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهۗ

Berjihadlah kalian karena Allah dan  pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya jihad… (QS. Al-Hajj : 78)

Baca Juga: Merajut Kebersamaan dalam Iftar Multietnis, Kisah Harmoni PSMTI Pekalongan di Bulan Ramadhan

وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ۝٦

Siapa yang berjihad, sungguh-sungguh (untuk berbuat kebajikan), sesungguhnya jihadnya untuk dirinya sendiri (karena manfaatnya kembali kepada dirinya). Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan suatu apa pun) dari alam semesta. (QS. Al-Ankabut : 6)

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Jama’ah Muslimin yang dimuliakan Allah

Baca Juga: Pintu Surga Bernama Ar-Royyan Buat yang Berpuasa Ramadhan

Tiga syarat mendapat rahmat pada surat Al-Baqarah 218 tadi, bila dihubungkan dengan tafsir QS. Al-Baqarah 21-22, yakni perintah bertauhid dan larangan berbuat syirik. Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir menafsirkan dengan hadits Riwayat Ahmad :

وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ اللَّهُ أَمَرَنِي بِهِنَّ: الْجَمَاعَةُ، وَالسَّمْعُ، وَالطَّاعَةُ، وَالْهِجْرَةُ، وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؛

Dan aku perintahkan kalian untuk mengerjakan lima perkara yang telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, yaitu (menetapi) Al-Jamaah (terpimpin seorang Imam), tunduk dan taat (kepada ulil amri), dan hijrah serta jihad di jalan Allah. 

Maka dapat kita pahami, bahwa orang beriman adalah mereka yang hidup berjama’ah, mendengar dan ta’at. Kemudian ia berhijrah dan berjihad di jalan Allah.

Baca Juga: Doa Lailatul Qadar

Terwujudnya kehidupan berjama’ah adalah karena rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya :

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (118) إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ…

Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. (QS. Hud : 118-119)

Ayat ini sejalan dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

Baca Juga: Falafel Gantikan Daging jadi Menu Utama Berbuka Puasa Warga Gaza

وَالْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ، وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ

Al-Jama’ah itu rahmat, dan perpecahan itu adzab. (HR. Ahmad, no. 18449)

Adapun ciri-ciri kaum atau komunitas yang mendapat rahmat, dapat kita lihat pada QS. At-Taubah 71-72, yakni :

  1. Saling memimpin dan tolong menolong sesama orang beriman
  2. Menyuruh kepada yang makruf
  3. Mencegah dari kemungkaran
  4. Mendirikan shalat, tidak sekedar menggugurkan kewajiban
  5. Menunaikan zakat, baik zakat fitrah, zakat harta, perkebunan, perdagangan dan lainnya. Karena jika tidak membayar zakat, ia dikelompokkan Allah termasuk orang-orang yang musyrik
  6. Mentaati Allah dan Rasul-Nya, selalu berpijak pada Al-Qur’an dan As-Sunnah

Orang-orang yang mendapat rahmat selalu berorientasi hidupnya kepada akhirat dan menjadikan dunia sebagai ladang amal shalihnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS.  Asy-Syuuraa : 20 ;

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Barangsiapa yang berorientasi pada kehidupan akhirat, maka kami akan menambahkan pada kehidupan (dunia)nya. Dan barangsiapa yang berorientasinya pada kehidupan dunia, maka kami akan berikan dari dunianya, dan tidak ada bagian baginya di akhirat nanti. “

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالْآخِرَةِ

“ Sesungguhnya Allah ta’ala membenci setiap orang yang pandai urusan dunia (tapi) bodoh urusan akhirat” (HR. Al-Hakim, Shahih dalam kitab Jaami’ul Ahaadits, juz 41, hal. 258, no. 44833)

Orang-orang yang ingin selalu mendapat rahmat Allah akan selalu berusaha untuk menjadi keluarga Allah di muka bumi, yakni menjadi orang-orang yang selalu memprioritaskan Al-Qur’an dengan sikapnya :

  1. At-Tashdiiq, membenarkan Al-Qur’an, tidak ada keraguan sedikitpun,
  2. At-Ta’allum, mempelajari Al-Qur’an, tidak ada kata terlambat dan tidak ada terlalu tua untuk belajar Al-Qur’an.
  3. At-Tilawah / Al-Qira’ah, membaca Al-Qur’an, karena dengan membaca Al-Qur’an, ia akan mendapat syafa’at atau pertolongannya pada hari kiamat. Maka tetaplah istiqamah, tiada hari tanpa membaca Al-Qur’an.
  4. Al-Istima’, mendengar dan menyimak bacaan Al-Qur’an sehingga mendapat rahmat Allah.
  5. At-Tadabbur, menghayati, merenungkan Al-Qur’an. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat Ali Imran 190,

 إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

          Kemudian beliau bersabda,

       ويل لمن قرأها ولم يتفكر فيها

  1. At-Tathbiiq, mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, dengan visi Ramadhan yakni bertakwa, bersyukur dan mursyid, selalu berada diatas landasan Al-Qur’an dan Sunnah.
  2. At-Ta’lim, mengajarkan Al-Qur’an, menunjukkan manusia kepada jalan yang benar.
  3. At-Tahfiizh, menghafal Al-Qur’an, sehingga Allah memuliakannya dan mengumpulkannya bersama para malaikat yang mulia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

        إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا، وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an dan Allah merendahkan kaum lainnya dengan Al-Qur’an” (Shahih Muslim, no. 817)

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Jama’ah shalat Idul Fithri yang dimuliakan Allah,

Kehormatan kita terganggu di bulan Ramadlan tahun ini, yakni dengan kebiadaban dan kebutralan zionis Israel yang melakukan kejahatan dan kekejaman terhadap kaum muslimin yang sedang istirahat menjelang sahur, Zionis Israel telah menyerang saudara-saudara kita di Ghaza, sehingga lebih dari 600 syahid dan hampir 1000 orang luka-luka.

Atas dasar itu pula, kita wajib peduli kepada sesama muslim di manapun berada. Terutama yang sedang menghadapi ujian berat, seperti di Palestina, muslim lainnya. Demikian pula di negeri Indonesia yang kita cintai ini harus diwaspadai, adanya gerakan sinkretisme yang membenarkan semua agama dan merusak keyakinan kaum muslimin.

Jama’ah Mmuslimin Hafizhakumullah

                Syariat Al-Jama’ah tidak hanya diberikan kepada umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi telah disyariatkan pula kepada para nabi terdahulu dan umatnya. Hal ini dapat kita lihat dalam Al-Qur’an, bahwasanya visi utama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebagaimana pada ayat berikut :

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al-Fath [48] : 28)

   Adapun misi utama untuk mewujudkan visi utama tersebut adalah

At-Tauhid dan  Al-Jama’ah.  Yakni perintah menegakkan At-Tauhid dan Al-Jama’ah yang secara  tersurat disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ 

“ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhi­lah Thaghut itu… “ (QS. An-Nahl [16] : 36)

Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa Allah mengutus rasul pada setiap umat dengan misi utama At-Tauhid, yakni agar menyembah Allah dan menjauhi thaghut.

Adapun pada ayat lain disebutkan :

Dia  (Allah) telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu : أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy- Syuraa [42] : 13)

{أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ} أَيْ: وَصَّى اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى جَمِيعَ الْأَنْبِيَاءِ، عَلَيْهِمُ السَّلَامُ، بِالِائْتِلَافِ وَالْجَمَاعَةِ، وَنَهَاهُمْ عَنِ الِافْتِرَاقِ وَالِاخْتِلَافِ.

Tegakkanlah agamamu dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. (QS. Asy-Syura: 13)

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala mewasiatkan (memerintahkan) kepada semua nabi untuk rukun dan berjama’ah, serta melarang mereka berpecah belah dan berselisih pendapat.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Jama’ah Muslimin yang senantiasa mengharap ridha dan ampunan Allah

Dakwah menyeru kepada Tauhid, mewujudkan kesatuan dan persatuan umat dengan Al-Jama’ah atau Jama’ah Muslimin,  serta menyeru muslimin untuk meningkatkan peduli Al-Aqsha, adalah menjadi agenda utama kita hari ini. Oleh karena itu, janganlah pernah berhenti untuk berkiprah dan berjuang untuk membela kehormatan kaum muslimin dan menghidupkan dakwah di bumi Allah ini.

Ramadlan merupakan madrasah ijtima’iyah (pembinaan sosial dan kemasyarakatan). Amaliyah Ramadlan, yakni shaum, shalat tarwih, sedekah, dan lainnya  dapat membina umat untuk hidup berjama’ah dan berimamah, hidup dalam kebersamaan, bersatu padu, cinta keadilan, melahirkan kasih sayang kepada orang-orang miskin, sehingga orang-orang yang mampu dan kaya merasakan apa yang diderita oleh orang-orang fakir dan miskin.

Dari sinilah diharapkan timbul rasa persaudaraan dan solidaritas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ،

 “…. Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba tersebut menolong saudaranya(Shahih Muslim, juz 4, hal. 2074, no.38)

Hadirin kaum muslimin dan muslimat, yang dirahmati Allah

Dari uraian tadi dapat kita simpulkan, bahwa keberhasilan dan kemenangan seseorang dari spirit dan amaliyah Ramadlan, adalah bila berbagai amaliyah tersebut berjalan dan meningkat di bulan syawwal dan selanjutnya. Antara lain :

  1. Meningkatnya ibadah mahdlah secara vertikal dengan shalat malam, shaum sunnah, istighfar, berdo’a dan berdzikir, tadarus dan tadabbur Al-Qur’an, sehingga kita menjadi keluarga Allah di muka bumi, yakni keluarga Al-Qur’an.

2.Meningkatnya ibadah ghairu mahdlah secara horizontal ; lebih peduli sesama, lebih menghormati saat beda pendapat, menjaga ukhuwah Islamiyyah dan senantiasa berusaha membangun kehidupan berjama’ah bersama Imaamul Muslimin, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada Hudzaifah bin Yaman :

تَلْزَمُ جَمَاعَةَ المُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ

“ Tetapilah olehmu jama’ah muslimin dan imaamnya”

(Shahih Al-Bukhari, 3606, Muslim, 1847)

Pada hadis Ibnu Majah  3979, langsung dengan kalimat perintah:

فَالْزَمْ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ، وَإِمَامَهُمْ،

Maka wajib kamu iltizam dalam jama’ah muslimin dan imaamnya.

 

أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Hamba-hamba Allah, muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah

Sebelum mengakhiri khutbah ini, perkenankan  kami menyampaikan nasihat khusus untuk muslimat sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para shahabiyah:

Wahai kaum muslimat dan mukminat : Bertaqwallah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, janganlah berbuat syirik sekecil apapun, jauhilah riba dalam berbagai urusan duniamu, jagalah kehormatanmu, tutuplah auratmu dengan jilbab sesuai syari’at, sempurnakanlah kekurangan agamamu dengan memperbanyak shadaqah, jadilah pendamping setia bagi suamimu dalam mentaati Allah dan Rasul-Nya, dan dalam berjuang di jalan Allah, berhiaslah di depan suamimu, bersyukurlah atas kebaikan suami sekecil apapun, jadilah penjaga yang baik atas harta dan keluargamu, makanlah selalu dengan yang halal. Jauhilah sifat dengki dan saling mengumpat diantara sesama kalian.

 Jama’ah Shalat Idul Fithri yang dirahmati Allah,

Untuk mengakhiri khutbah ini, marilah kita tundukkan kepala dan pusatkan nurani yang paling dalam hanya untuk Allah, tanamkan rasa tawadlu, hilangkan segala bentuk arogansi, kesombongan dan keangkuhan dalam bersimpuh dan berdo’a kepada-Nya.

الْحَمْدُ لله حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَنَا لَكَ الـْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لـِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَـظِيْمِ سُلْطَانِكَ.  اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى نَبِيِنَا مُحمدٌ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبَعَهُمْ بِإِحْسِانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن

Yaa Allah, Dzat Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana, Andaikan ini adalah Idul Fitri yang terakhir untuk kami, maka jadikanlah kami sebagai husnul khatimah. Masukanlah kami kepada golongan hamba-hamba-Mu yang shalih, ridlailah kami, ampuni segala dosa dan kesalahan kami. Masukanlah kami sebagai hamba-hambaMu yang pandai bersyukur.

Yaa Allah , Kami berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaran kami, dari keburukan penglihatan kami, dari keburukan lisan kami, dari keburukan hati kami dan  dari keburukan angan-angan kami. Yaa Allah, Tolonglah kaum muslimin di Indonesia negeri tercinta ini, satukanlah kami, jauhkan kami dari perpecahan dan persengketaan. Yaa Rabb, selamatkan saudara kami di Palestina, di Suriah, di Cina, di Rohingnya, di Yaman, dan diberbagai belahan dunia lainnya.

Yaa Allah, jadikanlah kami sebagai orang istiqomah pada jalan-Mu. Berilah kami kekuatan dan kemudahan untuk selalu ta’at kepada-Mu, kepada Rasul-Mu dan kepada Ulil Amri yang engkau ridlai. Terimalah taubat kami Yaa Allah, ampunilah semua dosa dan kesalahan kami, masukanlah kami kepada golongan hamba-Mu yang shalih, satukan kami dengan para nabimu, dengan para syuhada, shiddiqin dan shalihin. Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّينَ وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ

اللهم احيي جماعة الـمسلمين وإمامهم حياة كاملة طيبة وارزقهم قوة غالبة عـلى كل باطل و ظالم و فاحش وسوء و منكر

اَللَّهُمَّ أنج المسلمين اَللَّهُمَّ أنج المؤمنين في بلاد فلسطين خاصة وفي أنحاء بلدان المؤمنين عامة . اَللَّهُمَّ الْعَنْ صحيوني إسراءيل وشركاءهم

اَللَّهُمَّ اشْدُدُ وَطْأَتَكَ عَلَى الكُفَّارِ الَّذِيْنَ يُــحَارِبُوْنَ الإسْلاَمَ وَالـْـمُسْلِمِيْنَ  اَللَّهُمَّ شَتِتْ شَـمْلَهُمْ شَـمْلاً وَفَرِّقْ جَـمْعَهُمْ وَمَزِّقْ حِزْبَـهُمْ وَاخْـتَلِفْ بَيْنَ قُلُوْبِـهِمْ اللهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ    

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

بَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وأصحابه أجمعـين

والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

(Mi’raj News Agency (MINA)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ramadhan 1446 H
Kolom
Kolom
Ramadhan 1446 H