Jakarta, MINA – Sebuah negeri tidak akan dimurkai Allah jika para penduduk di dalamnya berbuat kebaikan. Begitu disampaikan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah KH. Ahzami Samiun Jazuli, MA, saat memberikan Khutbah Jumat di Masjid Jakarta, Jumat (12/4).
Ia mengatakan, sebagaimana tertera pada firman Allah pada surah Hud ayat 117 yang artinya, “Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (Hud[11]:117)”.
“Hakikat kehidupan di masyarakat manapun di dunia ini tidak akan aman dari ancaman, tidak akan aman dari murka Allah kalau masyarakatnya tidak memproduksi kebaikan-kebaikan yang terjalin antar masyarakat-masyarakatnya,” ujar dosen pada program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Jakarta itu .
Oleh karenanya, Ahzami menyerukan kepada jamaah agar menjadi orang-orang yang aktif melakukan perbaikan di setiap kehidupan bermasyarakat agar selalu tercipta kedamaian dan kerukunan antar individu.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Ia menjelaskan, perbaikan yang paling utama adalah memperbaiki Aqidah dan keimanan, karena iman merupakan hal yang sangat penting.
“Kita harus melakukan perbaikan, terutama memperbaiki aqidahnya, terutama memperbaiki iman dan hasratnya, karena iman adalah sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang termahal di dunia ini adalah Iman, maka kita semua harus memperbarui dan memperbaiki keimana kita,” jelasnya.
Lantas bagaimana caranya agar kita ummat Islam tergolong pada orang-orang yang melakukan perbikan sehingga kita selamat di Dunia dan di Akhirat ?
Ia mengatakan, ada beberapa petunjuk Allah agar kita termasuk orang-orang yang memperbaiki diri, diantaranya adalah Ad-Da’wah Ilallah (mengajak untuk kembali kepada Allah) yaitu mengajak seluruh umat manusia untuk kembali kepada Allah, melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Hal tersebut sebagaimana tertera dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 164 yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa”.
Kemudian selain Ad-Da’wah Ilallah adalah amar ma’ruf nahi munkar (menyeru manusia kepada kebaikan dan mengajak mereka untuk menjauhi kemungkaran), apabila suatu bangsa atau negara yang masyarakatnya menegakkan suatu amar ma’ruf nahi munkar, maka janji Allah mereka akan selamat dari Azab dan ancaman Allah.
Tetapi sebaliknya, bangsa manapun yang menentang ajaran Islam dan meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar maka pasti mendapatkan ancaman dan azab dari Allah.
Sebagaimana tertera dalam Al-Quran Surat Al-Anfal Ayat 25 yang artinya, “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya”.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“Kemungkaran individu, kemungkaran masyarakat, kemungkaran suatu bangsa atau negara, dan mereka tidak pernah mengerjakan suatu kebaikan maka Allah pasti meratakan mereka semua dengan segala kemurkaan-Nya,” tambahnya. (L/hbb/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan