Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Permusuhan Yahudi dan Komunis Terhadap Umat Islam

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 1 Agustus 2024 - 10:16 WIB

Kamis, 1 Agustus 2024 - 10:16 WIB

199 Views

Oleh Imaam Yakhsyallah Mansur

Khutbah jumat kali ini mengangkat judul Permusuhan orang-orang Yahudi dan Komunis kepada umat Islam. Khutbah ini juga dalam rangka takziyah atas gugurnya As-Syahid Ismail Haniya, seorang tokoh perjuangan Palestina.

Ismail Hniya adalah tokoh yang sangat disegani lawan dan dicintai kawan-kawan seperjuangannya.

Semoga dengan khutbah ini, kita semua tetap bersemangat mendukung perjuangan bangsa Palestina, tidak kendur dan luntur oleh berbagai rintangan dan gangguan. Selamat menyimak:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneguhkan Konsep Ummatan Wasathan

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Puji dan Syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dengan karunia-Nya masih memberikan kesempatan kepada kita untuk beribadah, mengabdi kepada-Nya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Islam Memandang Kekuasaan  

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan kepada umatnya yang senantiasa mencintai sunah-sunahnya.

Khatib berwasiat kepada diri khotib dan jamaah Jumah sekalian, hendaklah kita terus tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan iman dan taqwa itulah, Allah Ta’ala akan menurunkan pertolongan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Pada kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khutbah berjudul: Permusuhan orang-orang Yahudi dan Komunis terhadap umat Islam. Sebagai landasannya, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surah Al-Maidah [5] ayat 82, yang berbunyi:

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneladani Keagungan Akhlak Rasulullah

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (المائده [٥]: ٨٢)

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” [Q.S. Al Maaidah [5]: 82]

Pada ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menginformasikan kepada orang beriman, tentang musuh-musuh besar mereka yang akan selalu menyengsarakan dan berusaha menghancurkan Umat Islam, yaitu Yahudi dan orang musyrik (komunis).

Sedang orang yang dekat persahabatannya dengan umat Islam adalah orang Nasrani, selama di kalangan mereka ada pendeta dan rahib (biarawan) yang tidak sombong, artinya mau menerima kebenaran.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan dan Hubungannya dengan Dukungan Perjuangan Palestina

Permusuhan orang-orang Yahudi terhadap umat Islam juga disebutkan dalam hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

مَا خَلَا يَهُودِيٌّ بِمُسْلِمٍ قَطَّ إِلَّا هَمَّ بِقَتْلِهِ (رواه ابن مردويه)

“Tidaklah sekali-kali orang Yahudi bertemu dengan orang Islam di tempat sunyi, kecuali ingin membunuhnya”. (H.R. Ibnu Mardawaih)

Begitu juga dengan orang-orang komunis dan Materialis yang tidak mengakui adanya Tuhan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an surat Al Jatsiyat [45]: 24

Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneladani Rasulullah Dalam Membangun Peradaban

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلا يَظُنُّونَ (الجاثية [٤٥]: ٢٤)

“Dan mereka berkata,”Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”.

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsirnya menyatakan, ayat ini terkait kaum Dahriyyah (komunis), yaitu sekte yang menyandarkan segala sesuatu kepada perjalanan waktu. Aliran ini merupakan salah satu kelompok dari orang-orang kafir dan orang-orang musyrik Arab yang mengingkari adanya Hari Kebangkitan (hari Kiamat).

Kaum Komunis dalam doktrinnya manyatakan, agama adalah candu masyarakat, menghujat agama adalah syarat utama dari semua hujatan. Dalam doktrin lainnya, tokoh mereka menyatakan, “Matilah agama dan hiduplah atheisme. Kita harus memperlakukan agama dengan bengis.” Itulah doktrin yang menjadi dasar bagi negara-negara komunis.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Bergembira Menjalankan Syariat Agama

Ideologi komunis sendiri sebenarnya lahir dari tokoh-tokoh Yahudi. Sejarawan William G Carr menyebut, tokoh Komunis seperti: Karl Mark, Stalin dan Lenin adalah keturunan dari seorang Yahudi.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Permusuhan orang Yahudi dan Komunis terhadap umat Islam begitu nyata dan harus terus diwaspadai. Hal inilah yang kita saksikan sampai hari ini di bumi Palestina.

Tanpa perikemanusiaan, Zionis Yahudi terus membunuh umat Muslim Palestina, walau seluruh dunia telah mengecamnya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Al-Wala wal Bara'(Kesetiaan Kepada Sesama Muslim)

Mereka juga menargetkan para pemimpinnya, termasuk tokoh yang menjadi ikon perjuangan Palestina, Ismail Haniya, meskipun sedang berada di negeri orang, menjadi tamu negara.

Namun demikian, umat Islam tidak boleh putus asa, jangan lelah membantu bangsa Palestina. Mari kita terus bantu dan bela Masjid Al Aqsa dan bangsa Palestina, karena Muslimin itu bersaudara, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (الحجرات [٤٩]: ١٠)

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujurat [49]: 10)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mentadaburi Makna Hijrah  

Menguatkan ayat di atas, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

الْمُسْلِمُونَ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ يَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ وَيُجِيرُ عَلَيْهِمْ أَقْصَاهُمْ وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ (رواه ابوداود)

“Darah sesama Muslim adalah setara. Orang paling dekat wajib menjaga mereka, yang jauh wajib melindungi mereka dan wajib saling membantu dan membela menghadapi orang-orang yang memusuhi mereka.” (H.R. Abu Daud)

Kita bersyukur bahwa Rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina untuk bersatu telah disepakati. Karena kekuatan orang-orang beriman terletak pada ketaatan mereka kepada Allah Ta’ala dan rasul-Nya, serta tidak saling berpecah-belah dan berselisih.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Membangun Persaudaraan, Mewujudkan Perdamaian

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُوا۟ فَتَفْشَلُوا۟ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَٱصْبِرُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ (الانفال [٨]: ٤٦)

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Anfal [8]: 46)

Prof. Dr Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan bahwa taat kepada Allah Ta’ala dan rasul-Nya adalah kunci meraih kemenangan dan kejayaan. Sebaliknya, berselisih dan berberpecah-belah adalah sumber kelemahan dan kehancuran.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Menuju Kemenangan, Istiqamah dengan Amaliah Ramadhan

Bagi bangsa Palestina, persatuan merupakan hal yang sangat penting dan mendesak dan harus segera dilakukan. Dengan persatuan, bangsa Palestina akan memilki kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi penjajahan Zionis Israel.

Kini, nuansa kemenangan itu terasa dalam Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh para pejuang Palestina. Mereka telah mendapatkan kemenangan yang signifikan, berupa dukungan dari berbagai kalangan, baik moril maupun materiil. Sementara Zionis Yahudi telah mengalami kekalahan besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Walaupun pasukan Zionis dapat membunuh wanita dan anak-anak tak berdosa, serta menghancurkan hampir semua infrastruktur sipil Palestina. Namun itu semua tidak mampu menghancurkan mental rakyat Palestina. Mereka tetap tegar, pantang menyerah, semangat mereka tetap membara. Ruh perjuangan mereka tetap menyala.

Zionis Yahudi tidak mampu membendung solidaritas dan dukungan internasional kepada Palestina.

Maka, Perjuangan pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina ini harus terus digelorakan. Dukungan kepada bangsa Palestina harus terus digaungkan.

Jika dahulu bangsa Palestina bersemangat membantu perjuangan kita meraih kemerdekaan, maka selayaknya hari ini, kita juga membantu mereka.

Insya Allah, dengan membantu perjuangan rakyat Palestina, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membantu kita menyelesaikan segenap problematika yang dihadapi. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah ke-2 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً ، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Indonesia
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat