Oleh Ust Hidayatullah Abduurrahman
PADA kesempatan khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas tentang Ramadhan: Bulan Tarbiyah Hati dan Jiwa.
Alhamdulillah, kita saat ini berada di bulan Ramadhan hari yang ketujuh, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan serta momen yang tepat untuk mencapai derajat taqwa.
Bulan ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk memperbaiki diri, membersihkan hati, serta mendidik jiwa agar lebih dekat kepada Allah.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Bersama Bulan Suci Ramadhan Meraih Gelar Takwa
Khutbah selengkapnya silakan baca berikut ini:
Khutbah 1
إنَّ الْـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، مَا شَآءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، :فَيَا أَيُّهَا الْإِخْوَةُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ،
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadikan Bulan Ramadhan Istimewa
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Puji dan Syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah begitu banyak memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Wabil khusus nikmat iman dan Islam, yang dengannya kita dapat melaksankan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan dan mendapatkan kasih sayang, serta diselamatkan dari azab kehidupan di dunia maupun akhirat.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H
Semoga dengan kedua nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan tersebut, kita semua mampu memelihara serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya, dengan melaksanakan segenap perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Takwa sebagai barometer kemulian seorang hamba dihapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaiman firman Allah dalam Al-Quran:
… اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ …
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa” (QS. Al-Hujurat: 13)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Bergembira Menyambut Bulan Ramadhan
Alhamdulillah, kita saat ini berada di bulan Ramadhan hari yang ketujuh, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan serta momen yang tepat untuk mencapai derajat taqwa. Bulan ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk memperbaiki diri, membersihkan hati, serta mendidik jiwa agar lebih dekat kepada Allah.
Oleh karena itu, pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas tentang “Ramadhan: Bulan Tarbiyah untuk Hati dan Jiwa.”
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Mengapa ramadhan menjadi bulan tarbiyah atau sebagai bulan pendidikan? Karena pada hakekatnya Ramadhan bukan sekadar bulan menahan lapar dan dahaga. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan ibadah puasa sebagai sarana pembentukan karakter dan penyucian jiwa dalam bingkai taqwa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Mempersiapkan Diri Memasuki Bulan Ramadhan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama puasa adalah mencapai ketakwaan. Ketakwaan adalah hasil dari pendidikan spiritual yang didapatkan melalui puasan dan segala aktifitas ibadah lainnya di bulan Ramadhan.
Dalam bulan ini, seorang muslim dididik untuk menahan diri, menjaga lisan dan hati dari sifat buruk, serta meningkatkan hubungan dengan sang pencipta yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Melaksanakan Syariat Islam Secara Kaffah
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa puasa memiliki tiga tingkatan: pertama: puasa umum yaitu puasa hanya menahan makan dan minum, Kedua: puasa khusus yaitu puasa menjaga anggota tubuh dari maksiat, dan yang Ketiga: puasa khususul khusus yaitu puasa yang memusatkan hati hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah bukti bahwa Ramadhan bukan hanya latihan fisik, tetapi juga pendidikan spiritual yang mendalam sebagai tarbiyah bagi hati dan jiwa.
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Apa saja tarbiyah yang diberikan Ramadhan bagi kita ummmut muslim? Tarbiyah Ramadhan meliputi beberapa aspek penting bagi kita sebagai seorang muslim, diantaranya adalah:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Hikmah Perpindahan Arah Kiblat
Pertama Ramadahan sebagai Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan Spiritual)
Ramadhan mengajarkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah bersabda:
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ، فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ
“Ketika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Kemenangan Palestina dan Isra Mi’raj
Hadits ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah momentum terbaik untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak berdoa, serta mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.
Firman Allah:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۭ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Hikmah di Balik Musibah
Kedua: Ramadhan sebagai Tarbiyah Akhlakiyah (Pendidikan Akhlak)
Puasa mengajarkan kita untuk menahan amarah, menjaga lisan, dan mengendalikan hawa nafsu. Rasulullah bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh dengan puasanya.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Bulan Rajab, Isra Mi’raj dan Solidaritas Palestina
Oleh karena itu, Ramadhan mengajarkan kita untuk memiliki akhlak yang lebih baik, yaitu dengan menjaga lisan untuk tidak berkata yang dusta serta mampu untuk meninggalkan maksiat agar menjadi pribadi yang lebih sabar dan jujur dalam segala hal.
Ketiga: Ramadhan sebagai Tarbiyah Sosial(Jama`i)
Ramadhan juga mengajarkan kepedulian sosial melalui zakat dan sedekah. Rasulullah dikenal lebih dermawan di bulan ini, sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Lantas bagaimanakah kita memaksimalkan Ramadhan sebagai tarbiyah? Agar Ramadhan benar-benar menjadi bulan tarbiyah, ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
Pertama : Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca, memahami, dan mengamalkannya. sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍۢ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ yang bertadarus Al-Qur’an bersama Jibril setiap malam di bulan Ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua : Memperbanyak Ibadah Sunnah
Selain berpuasa, kita juga dianjurkan memperbanyak shalat sunnah, terutama shalat tarawih dan qiyamul lail. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang melaksanakan qiyam (shalat malam) di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Para ulama menjelaskan bahwa shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan terutama didalam bulan Ramadhan.
Ketiga : Menjaga Lisan dan Hati
Hendaknya kita menghindari ghibah, fitnah, dan perkataan sia-sia. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan berbuat kebodohan. Jika ada orang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ulama menekankan bahwa menjaga lisan dan hati adalah bagian dari kesempurnaan ibadah puasa.
Ketiga : Memperbanyak Sedekah dan Berbuat Baik
Kita harus lebih peduli kepada sesama, membantu fakir miskin, serta memperbanyak infak dan zakat.
لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍۢ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali ‘Imran: 92)
Dalam sebuah hadits:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Keempat : Meningkatkan Doa dan memperbanyak Istighfar.
Malam-malam Ramadhan adalah waktu mustajab untuk berdoa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: ٱلصَّائِمُ حَتَّىٰ يُفْطِرَ، وَٱلْإِمَامُ ٱلْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ ٱلْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang doanya tidak akan ditolak: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi)
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Marilah kita manfaatkan momentum Ramadhan ini sebagai bulan tarbiyah untuk hati dan jiwa. Jadikanlah kesempatan ini untuk lebih dekat kepada Allah, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan yang mulia ini. Amin ya Robbal `Alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِلُزُوْمِ الْجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ الْإِخْتِلَافِ وَالتَّفَرُّقَةِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الْأُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْـمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعَالَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم،إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْـمُؤْمِنَاتِ وَالْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً, اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ ، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشآءِ وَالْـمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Mi’raj News Agency (MINA)