Oleh Imaam Yakhsyallah Mansur
Khutbah Jumat kali ini berjudul: Sifat-sifat Buruk Kaum Yahudi
Orang Yahudi tidak hanya senang berbuat dosa, melakukan permusuhan dan memakan harta haram, mereka juga sangat senang untuk memerangi manusia dan membuat kerusakan di muka bumi.
Al-Qurthubi menyatakan bahwa sifat Yahudi adalah terus-menerus memusuhi kebenaran. Mereka menyalakan fitnah, menghasut, dan memecah belah barisan umat Islam, karena itu Allah menetapkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Mewujudkan Keadilan Sosial Menurut Syariat Islam
Hal itu menjadi hukuman bagi mereka karena meninggalkan petunjuk Allah, mereka terus terpecah belah, saling bermusuhan, dan penuh kedengkian. Hati mereka tidak akan bersatu.
Khutbah selangkapnya silakan simak berikut:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Khutbah ke-1:
Baca Juga: Khutbah Jumat: Persatuan Umat Islam Sumber Kekuatan dalam Perjuangan
إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَة، مَاشَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَالَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ : أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan kepada kita berbagai macam nikmat, khususnya nikmat iman dan Islam, sehingga hati kita diberi rasa cukup dengan segala karunia-Nya.
Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarga beliau, para sahabatnya, serta umatnya yang istiqamah mengikuti sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan ketakwaanlah, hidup kita akan penuh keberkahan, hati kita merasa cukup, dan kita terhindar dari kebinasaan.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Meneladani Keteguhan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam Perjuangan
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Pada kesempatan khutbah ini, marilah kita merenungkan firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Māidah [5] ayat 62–63 tentang ‘Sifat Buruk Kaum Yahudi’ dengan firman-Nya:
وَتَرَى كَثِيرًا مِّنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ. لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالأَحْبَارُ عَن قَوْلِهِمُ الإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (الماۤئدة [٥]: ٦٢-٦٣)
“Dan engkau akan melihat banyak di antara mereka (kaum Yahudi) bersegera dalam dosa, permusuhan, dan memakan yang haram. Sungguh amat buruk apa yang mereka kerjakan. Mengapa orang-orang alim mereka tidak melarang mereka dari perkataan bohong dan memakan yang haram? Sungguh buruk apa yang mereka lakukan”.
Menurut Ibnu Katsir Rahimahullah, ayat ini menggambarkan sifat buruk kebanyakan kaum Yahudi, yaitu bersegera dalam melakukan dosa, gemar melakukan permusuhan, dan suka memakan harta haram.
Perbuatan ini terjadi dikarenakan para ulama dan tokoh agama mereka tidak mencegah mereka dari perbuatan batil, seperti berkata dusta, memakan harta haram, termasuk suap, riba, dan kecurangan. Banyak dari ulama mereka menerima suap, sehingga kebenaran disembunyikan.
Al-Maraghi menekankan bahwa para pemimpin dan ulama tidak boleh diam terhadap kebatilan. Jika mereka membiarkan, berarti ikut terlibat dalam dosa. Ayat ini sekaligus peringatan bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban kolektif yang tidak bisa ditinggalkan.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an tiada satu ayat pun yang sangat keras celaannya selain dari ayat ini, yaitu bila para pemimpin dan ulama tidak melakukan nahi munkar.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Larangan Membuat Kerusakan di Muka Bumi
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Orang Yahudi tidak hanya senang berbuat dosa, melakukan permusuhan dan memakan harta haram, mereka juga sangat senang untuk memerangi manusia dan membuat kerusakan di muka bumi.
Sebagaimana disebutkan pada surat Al-Maidah ayat selanjutnya;
…كُلَّمَآ أَوْقَدُوا نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللهُ وَيَسْعَوْنَ فِي اْلأَرْضِ فَسَادًا وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (الماۤئدة [٥]: ٦٤)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam Bukan Figur Politik
“…Setiap kali mereka menciptakan api perang, Allah memadamkannya, dan mereka berupaya menyebabkan kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. al-Maidah: 64).
Al-Qurthubi menyatakan bahwa sifat Yahudi adalah terus-menerus memusuhi kebenaran. Mereka menyalakan fitnah, menghasut, dan memecah belah barisan umat Islam, karena itu Allah menetapkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat.
Hal itu menjadi hukuman bagi mereka karena meninggalkan petunjuk Allah, mereka terus terpecah belah, saling bermusuhan, dan penuh kedengkian. Hati mereka tidak akan bersatu.
Imam al-Ṭabari menambahkan, meski kadang mereka bersatu, itu hanya sementara untuk menzalimi umat lain, lalu segera pecah kembali karena kerakusan dunia.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Membangun Solidaritas Umat Untuk Perjuangan Palestina
Inilah watak mereka yang selalu menimbulkan kerusakan di muka bumi, sedangkan Allah tidak menyukai orang yang melakukan kerusakan.
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Sifat-sifat buruk itu nyata kita saksikan hari ini pada Zionis Yahudi Israel. Mereka merampas tanah Palestina, membunuh anak-anak dan perempuan, mengusir penduduk, dan melanggar setiap perjanjian damai. Mereka juga berusaha memecah belah dunia Islam dengan fitnah dan propaganda.
Peringatan Allah ini bukan hanya untuk mereka semata, tetapi juga untuk umat Islam. Jangan sampai umat Islam terjebak mengikuti jejak mereka: banyak bermaksiat, memakan yang haram, bertikai karena perbedaan kelompok, mazhab, maupun kepentingan politik, sementara ulamanya diam seribu Bahasa.
Baca Juga: Khutbah Jumat : Kemerdekaan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
Rasulullah ﷺ mengingatkan umat Islam agar tidak meniru mereka. Beliau bersabda:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ (رواه البخاري و مسلم)
“Kalian pasti akan mengikuti jejak orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai jika mereka masuk ke lubang biawak pun kalian akan mengikutinya”.
Para sahabat bertanya: “Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Nabi ﷺ menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Indonesia dengan Mendukung Kemerdekaan Palestina
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Pelajaran penting dari ayat ini adalah agar umat Islam tidak terjebak pada jalan yang sesat seperti kaum Yahudi. Gemar maksiat, suka memakan yang haram, sibuk bertengkar hingga mudah dipecah belah, sementara ulamanya diam, bahkan menjual kebenaran demi harta dan kedudukan
Agar umat Islam selamat dari mengikuti langkah-langkah Yahudi dan Nasrani, yang harus dilakukan adalah:
Pertama, menjauhi sifat buruk, dosa, permusuhan, dan memakan harta haram.
Baca Juga: Khutbah Jumat : Selamatkan Masjid Al-Aqsa dari Yahudisasi
Kedua, menegakkan amar ma‘ruf nahi munkar tanpa takut pada tekanan. Menjaga integritas ulama dan pemimpin agar tidak terjebak pada kepentingan duniawi.
Ketiga, Kembali kepada tuntunan Allah dan Rasul-Nya dengan hidup berjamaah.
Terkait perintah hidup berjama’ah, Allah telah tegaskan dalam firman-Nya:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا…(ال عمران [٣]: ١٠٣)
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai-berai…” (QS. Ali ‘Imran [3]: 103)
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ḥablullah adalah Al-Qur’an, dan agama Islam yang Allah turunkan. Allah memerintahkan umat Islam agar bersatu di atasnya dan melarang dari perpecahan.
Ketika menafsirkan ayat ini Ibnu Katsir menukil sebuah hadist; dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا، وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا، يَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا، وَأَنْ تُنَاصِحُوا مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ أَمْرَكُمْ، وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا: قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ. (رواه مسلم)
“Sesungguhnya Allah ridha kepada kalian dalam tiga perkara dan murka kepada kalian dalam tiga perkara. Allah ridha kepada kalian bila kalian menyembah-Nya dan kalian tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, bila kamu sekalian berpegang teguh kepada tali Allah seraya berjama’ah dan tidak bercerai-berai, dan bila kalian saling menasihati dengan orang yang dikuasakan oleh Allah untuk mengurus perkara kalian. Dan Allah murka kepada kalian dalam tiga perkara, yaitu qila wa qala (banyak bicara atau berdebat), banyak bertanya dan menyia-nyiakan (menghambur-hamburkan) harta”. (HR. Muslim)
Al-Qurthubi menegaskan, Allah melarang umat Islam berpecah belah seperti Yahudi dan Nasrani. Allah memerintahkan umat Islam untuk hidup berjamaah, karena dalam jamaah ada kekuatan dan pertolongan Allah.
Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah
Berjamaah adalah kunci kekuatan umat. Persatuan umat akan membuat kita kuat menghadapi musuh, termasuk Zionis Israel yang terus menindas rakyat Palestina. Sebaliknya, perpecahan hanya melemahkan dan membuka jalan bagi musuh untuk menguasai kita.
Karena itu, mari kita rawat ukhuwah Islamiyah, kita kokohkan persatuan, dan kita satukan langkah dalam Al-Jama’ah untuk membela agama Allah, menjaga keadilan, serta memperkuat dukungan terhadap perjuangan saudara-saudara kita di Palestina.
Semoga kita mampu mengambil pelajaran dari sifat-sifat buruk kaum Yahudi, suka menerima nasihat, mampu memahami dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah . Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.
Khutbah ke-2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ احْيِى الْمُسْلِمِيْنَ وَاِمَامَهُمْ بِجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَيْ حِزْبِ اللّٰهِ حَيَاةً كَامِلَةً طَيِّبَةً وَارْزُقْهُمْ قُوَّةً غَالِبَةً عَلَى كُلِّ بَاطِلٍ وَظَالِمٍ وَفَاحِشٍ وَمُنْكَرٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ المُجَا هِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ- وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Mi’raj News Agency (MINA)