Yerusalem, MINA – Aktivis Muslimah Yerusalem, Khadija Khuwais menegaskan, kebijakan Israel menangkap jamaah Muslim dan mengusir mereka dari Masjid Al-Aqsa tidak akan menghalangi mereka untuk terus mempertahankan dan melindunginya dari pelanggaran para ekstrimis Yahudi.
Dalam pernyataan pers yang dikutip dari Palinfo, Jumat (27/1), Khuwais mengatakan, pendudukan Israel mengarang berbagai dalih untuk membenarkan penggunaan kebijakan tersebut dengan tujuan mengosongkan Masjidil Al-Aqsa dan halamannya dari jamaah Muslim.
Dia menambahkan, kebijakan itu juga bertujuan untuk menetralkan pengaruh para pembela Al-Aqsa di dalam dan di luar Masjid.
Pengadilan Israel pada Rabu memperpanjang penahanan aktivis Yerusalem Hanadi Al-Halawani hingga Jumat. Dia ditangkap pada Selasa dini hari setelah polisi Israel mengamuk di rumahnya di kota suci.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Beberapa hari lalu, Halawani menerima perintah pengadilan yang melarang perjalanannya selama satu bulan yang dapat diperbarui dengan diperpanjang masa penahanannya.
Halawani adalah aktivis muslimah Yerusalem terkenal dan salah satu guru Masjid Al-Aqsha yang terus-menerus dianiaya dan ditahan oleh polisi dan intelijen Israel.
Karena posisi pendukungnya di Masjidil Aqsha, dia telah dipanggil, ditangkap, diinterogasi, dan diserang oleh polisi Israel beberapa kali sebelumnya. Polisi juga melarangnya masuk ke Masjid dan bepergian ke luar negeri berkali-kali.
Hanadi Halawani adalah salah satu dari sekian banyak muslimah Yerusalem yang asuransi kesehatannya dicabut karena aktivitasnya membela Masjidil Aqsa. (T/B03/R1)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza