Kisah 29 Pejuang Gaza Melihat Kekuasaan Allah dalam Perut Bumi

Pasukan Brigade Al-Qassam. (dok. alraiy.com)
Pasukan Brigade Al-Qassam. (dok. alraiy.com)

Laporan Khusus Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di

Gaza, 10 Syawwal 1435/6 Agustus 2014 (MINA) – Sejumlah pasukan elit Brigade Izzudin Al-Qassam telah kembali dari misi jihad mereka melawan penjajah Zionis Israel, musuh nyata umat Islam. Mereka mengisahkan kejadian-kejadian yang tidak masuk akal yang mereka sebut sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah.

Perjuangan yang terjadi pada bulan Ramadhan penuh keberkahan itu disajikan langsung dari tanah yang penuh berkah dan medan jihad bernama Gaza.

Suatu ketika di sebuah medan pertempuran dahsyat di Al-Ghawafir, timur distrik Al-Qararah, selatan Jalur Gaza, melalui terowongan bawah tanah, sejumlah 29 mujahid dari pasukan elit Al-Qassam turun ke medan pertempuran terbuka yang sesungguhnya untuk mengejutkan musuh dengan kedatangan yang tak terduga.

Dengan tenang, salah seorang dari mereka berusaha mengingat-ingat dan menceritakan apa yang terjadi padanya dan saudara-saudaranya serta pasrah pada Subhanahu Wa Ta’ala selama berhari-hari di bawah tanah terowongan.

Seorang mujahid berinisial “A.S.” berkata: “Ketika itu misi kami adalah meringkus sekelompok tentara Zionis yang berusaha melakukan penyerangan ke dalam perbatasan Gaza serta memukul mundur konvoi tentara Zionis dengan berbagai cara.”

“Di antara kelompok kami terdapat beberapa anggota satuan khusus terowongan yang misinya mempersiapkan terowongan dan jalan keluar agar bisa digunakan oleh para anggota elit. Pada saat itu, para mujahidin berada dalam kondisi siap siaga di posisi mereka sebelum dimulainya pertempuran darat.”

Dia menambahkan, “Di awal-awal pertempuran darat terjadi baku tembak antara kami dengan tentara Zionis di mana saat itu para mujahdin berhasil melakukan beberapa aksi yang sangat berani, diawali dengan aksi  meledakkan tank dan buldozer dari jarak nol, kemudian berbagai operasi lainnya terus berlangsung dengan berbagai jenis operasi yang terbagi ke beberapa mujahidin.”

Masing-masing bergerak sesuai spesialisasinya, dan sesuai rencana yang telah dibuat oleh saudara-saudara kami di ruang komando operasional untuk kami.

Sang mujahid kemudian memulai menceritakan salah satu operasi terbesarnya. Saat itu, dua orang mujahid yang saat ini telah syahid -Basim Al-Agha dan Fadi Abu Auda- keluar membawa beberapa ranjau bernama “Syuadz” (ranjau lokal buatan Al-Qassam), kedua mujahid tersebut meledakkan bom ranjau tersebut dalam operasi bom syahid ke sebuah buldoser dan tank Zionis dari jarak nol yang menyebabkan beberapa tentara Zionis tewas dan terluka.

Sang mujahid menyebutkan bahwa saat itu semua berjalan mudah dan sesuai yang direncanakan. Saat itu, para mujahidin sangat bersemangat dan selalu yakin bahwa Allah bersama mereka dalam pertempuran tersebut, mereka menghabiskan waktu menunggu mereka dengan berzikir, istighfar, doa dan shalat.

Dia melanjutkan : “Ketika musuh memasuki wilayah Al-Qararah, mereka mulai menghancurkan beberapa lubang terowongan dengan meledakannya dan mengancurkannya melalui serangan pesawat tempur F-16 milik Zionis yang menyebabkan terutupnya jalan keluar yang tertimbun sedalam 25 meter di bawah tanah.

Kejadian tersebut terjadi pada 19 juli 2014 2014 lalu, hari kedua sejak dimulainya serangan darat dan terputuslah komunikasi antara kami dan ruang komando.

Komandan lapangan “W.A” mengatakan: “Sejak terputusnya komunikasi pada hari itu kami menganggap para mujahidin tersebut telah hilang. Kami sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi dengan mereka karena panas dan banyaknya kecamuk pertempuran melawan musuh. Saat itu perhitungan kami para mujahidin tersebut tidak memiliki persediaan makanan dan minuman yang cukup untuk bertahan selama itu dan mustahil -secara perhitungan logika sebagai manusia biasa- mereka bisa bertahan hidup.

Namun, sang komandan melanjutkan, setelah terjadinya kesepakatan gencatan senjata selama tiga hari (7 agustus 2014), tim evakuasi melakukan penggalian di wilayah terowongan tempat para mujahidin terjebak. saat itu kami terkejut dan tercengang melihat keajaiban dan keagungan Allah. “Sejumlah 23 mujahid keluar dari terowongan dalam kondisi sehat dan bugar”.

Pencarian terus berlanjut mencari tiga mujahid lainnya yang hilang di mana sebelumnya mujahid hilang ke empat – As Syahid Iyad Al Fara – ditemukan meninggal saat berusaha menggali lubang tempat saudara-saudaranya terjebak namun tertimpa longsoran tanah saat hampir berhasil mengeluarkan mereka.

Bertahannya pasukan mujahidin dengan jumlah besar selama 22 hari dalam kondisi mematikan tersebut merupakan sebuah keajaiban dan mengherankan unit yang berada di ruang komando. Beberapa kesaksian  mulai terdengar dari lisan para mujahidin yang selamat tersebut.

Salah seorang mujahid yang kembali berinisial “R.S.” berkata: “Ketika kami sedang berada di perut bumi, Allah memudahkan kami dengan kemunculan sebuah genangan air yang bentuknya seperti mata air. kami membasahi kain baju kami di genangan tersebut dan memeras airnya untuk kami minum. Kami juga berbagi kurma yang kami miliki selama hampir 1 bulan tersebut. setiap orang memakan setengah kurma setiap harinya dan meminum setengah cangkir kecil”

Perlu diketahui bahwa air di wilayah tersebut hanya bisa didapatkan di kedalaman 90 meter dari permukaan tanah, artinya 65 meter di bawah tempat para mujahidin berada.

Sang komandan lapangan menutup ceritanya dengan mengatakan: ” kejadian ini membuktikan bangsa kami rakyat dan umat Islam bahwa sekali pun seluruh dunia meninggalkan kami, para mujahid dan rakyat kami sendirian maka sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu bersama kami dan tidak akan pernah meninggalkan kami dan senantiasa membantu kami”

Kami akan kembali memuat kisah-kisah nyata lainnya yang dialami oleh para mujahidin Al-Qassam yang langsung disampaikan oleh lisan-lisan mereka, insya Allah. Para pejuang dan mujahid yang menolong Allah, Agama Allah dan tanah suci Palestina. Allah telah menolong mereka  dan menghinakan musuh-musuh mereka. Dan dengan jihad mereka, Allah lapangkan dada -dada kaum muslimin. Tidak ada kemenangan kecuali milik Allah. (K01/K02/k03/P02)

 

MI’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Abu Al Ghazi

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0