Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KLHK: Antisipasi Karhutla Riau Sejak Awal Kemarau

Rendi Setiawan - Sabtu, 21 September 2019 - 20:06 WIB

Sabtu, 21 September 2019 - 20:06 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Sabtu (21/9) pukul 16.00 WIB, terpantau ada 2.288 titik api kategori sedang dan tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Riau yang mencapai 114 titik api.

Dirjen Pengendalian Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau dengan cepat sejak awal musim kemarau tiba.

“Karenanya koordinasi dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan seperti disampaikan Presiden Jokowi. Presiden ingin koordinasi horizontal kuat dan koordinasi vertikal juga harus kuat,” kata Ruandha dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/9).

Ia mengatakan, Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni yang dibentuk KLHK berpatroli darat di daerah yang terpantau terdapat hotspot di Riau ketika masuk musim kemarau dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang muncul. Namun, kobaran api ternyata amat cepat membesar.

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

“Keseriusan pemerintah untuk segera memadamkan karhutla di Riau makin jelas saat kedatangan Presiden Jokowi ke beberapa lokasi sentral,” ujarnya.

Menurut Ruandha, hal itu dapat dibuktikan dengan instruksi Presiden Jokowi yang meminta secara cepat 5.600 tenaga tambahan dari prajurit TNI dan Polri dan tiga pesawat TMC untuk membantu percepatan penanggulangan karhutla.

“Usaha penanggulangan karhutla di Riau juga dilaksanakan lintas sektoral dengan kementerian dan lembaga pemerintah lainnya, seperti antara lain TNI, Polri, BPPT, BNPB dan BMKG untuk proses pelaksanaan hujan buatan,” katanya.

Ia menjelaskan, KLHK terus monitor lidah api, lalu melapor ke BNPB. Selanjutnya memeriksa bersama BMKG, mana yang ada bibit-bibit awan, arah anginnya ke mana. Setelah itu pesawat terbang menaburkan ke sebelah mana. Nanti kalau sudah kondensasi, pada waktunya akan hujan.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

“Kami siap siaga terhadap karhutla memang komitmen dan konsisten. Kami mempunyai 34 Daerah Operasi (Daops) Penanggulangan Karhutla. Setiap Daops terdiri dari 5 sampai 6 regu yang berisi 15 orang. Semua punya spesialisasi memadamkan api,” ujarnya.

Ia menambahkan, Provinsi Riau mempunyai keunikan musim dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Musim kemarau di Riau berlangsung selama dua kali yakni Februari hingga Maret dan Juni sampai saat ini. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia