Lampung, MINA – Tim SAR (Searching and Resque) Gabungan masih melakukan pencarian KM EMJ Tujuh yang dilaporkan hilang kontak (lost contact) sejak Kamis (12/8).Kapal ini berangkat pukul 08.30 WIB dari TPI Lempasing menuju P. Enggano.
Menurut rilis yang diterima MINA, Kamis (19/8), kronologis kejadian tersebut berawal dari KM EMJ Tujuh berangkat untuk mencari ikan dengan ABK (Anak buah kapal) 20 orang pada Rabu (11/08). .
Selain kapal itu, berangkat juga dari Lempasin, KM Mayo Jaya dengan rute yang sama menuju P. Enggano, namun hanya KM EMJ Tujuh yang tidak sampai di Enggano.
Pada Kamis, pukul 13.21 WIB KM EMJ Tujuh mulai hilang dari Vessel Monitoring System (VMS) atau dinyatakan hilang kontak. Sejak dinyatakan hilang kontak tersebut, pemilik kapal KM EMJ Tujuh sudah melakukan upaya pencarian dengan mengerahkan 2 kapal lain miliknya namun hasilnya masih nihil. Sehingga pada Senin (16/8) pemilik kapal melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Basarnas.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Kepala Kantor SAR Lampung, Jumaril S.E.,M.M., menjelaskan upaya Basarnas Kantor SAR Lampung dalam melakukan pencarian KM EMJ Tujuh. “Kita kerahkan juga KN SAR Basudewa untuk berupaya membantu melakukan pencarian.” Ujar Jumaril.
Namun dalam pencarian tersebut, lanjutnya, faktor gelombang yang tinggi di perairan sebelah barat Lampung menjadi kendala yang cukup berarti. Ketinggian gelombang di Perairan Sebelah Barat Lampung hingga Samudra Hindia berkisar antara 4 meter sampai 6 meter.
Basarnas juga berkoordinasi dengan VTS Panjang untuk di-Mapel-kan dan menyebarkan informasi terkait insiden tersebut melalui e-broadcast oleh Kantor Pusat Basarnas kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut apabila melihat keberadaan KM EMJ Tujuh dapat melaporkan ke pihak Basarnas.
Selain itu, interval waktu dari waktu kejadian yaitu dari tanggal 11 Agustus hingga dilaporkan ke Basarnas tanggal 16 Agustus sudah cukup lama sehingga diperkirakan pergeseran kapal ini dengan arah dan kecepatan arus itu sudah sangat jauh menjauhi P. Sumatra karena arus laut menuju ke Samudera Hindia.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
“Sehingga alat utama (alut) kita sangat sulit untuk menjangkau lokasi prediksi posisi kapal tersebut yg ditunjukkan oleh SARMap prediction, karena search area-nya menjadi semakin luas dan jauh ke arah samudera hindia.” Tambah Jumaril.
Kemudian upaya lain yang dilakukan oleh pihak Basarnas bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan menerbangkan pesawat surveylance milik KKP untuk melakukan pencarian udara hingga P. Enggano.
“Mudah mudahan dengan survey udara ini memudahkan kita untuk mendeteksi keberadaan kapal tersebut.” Jelas Jumaril.
Jika posisi keberadaan kapal tersebut sudah diketahui maka akan dilaksanakan upaya lanjutan untuk menjangkau lokasi tersebut melalui laut dan melakukan pertolongan. (R/R12/P1)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj News Agency (MINA).