Paris, 21 Safar 1437/3 Desember 2015 (MINA) – Sebuah koalisi internasional yang terdiri dari pemerintah, dunia bisnis, organisasi, dan masyarakat umum, mengumumkan Pakta Internasional Paris tentang air dan adaptasi perubahan iklim pada Rabu (2/12).
Pakta Internasional itu untuk membuat sistem air yang lebih tangguh dari dampak perubahan iklim demi pembangunan manusia yang berkelanjutan.
Acara ”Water Resilience Focus” merupakan kelanjutan dari pertemuan di Lima, Peru, yang saat ini dibahas di konferensi perubahan iklim (UNFCCC) Paris.
Agenda ini menyorot kemitraan dan koalisi untuk membuat daerah aliran sungai, danau, dan delta sumber air lebih tahan terhadap perubahan iklim dan mengurangi campur tangan manusia pada lautan.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Hampir 290 organisasi menggunakan dan mengadaptasi Pakta Paris terhadap air dan perubahan iklim.
Perubahan iklim, ditambah dengan penggunaan air yang berlebih dan berkelanjutan menyebabkan dampak luas terhadap masyarakat dan perekonomian, menyebabkan kekeringan, banjir dan pemanasan yang mempengaruhi semua sistem serta memicu dampak negatif.
Tanpa perbaikan pengelolaan sumber daya air, kemajuan target menuju pengurangan kemiskinan, pembangunan di bidang sosial, ekonomi, lingkungan, dan pencapaian Tujuan Pembanguna Berkelanjutan (SDGs) akan terancam. (T/M02/P001)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina