Riyadh, 26 Rajab 1436/15 Mei 2015 (MINA) – Koalisi pimpinan Arab Saudi menuduh kelompok Houthi di Yaman melanggar gencatan senjata kemanusiaan dalam 24 jam pertama, karena pertempuran lanjutan tetap terjadi di beberapa bagian negara.
“Milisi Houthi telah melanggar gencatan senjata,” kata koalisi Arab dalam sebuah pernyataan pada Kamis (14/5), Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pernyataan itu menyebutkan adanya dugaan 12 pelanggaran gencatan senjata di Yaman dan di sepanjang perbatasan Saudi-Yaman.
Kekerasan terberat terjadi di Provinsi Taiz, di mana Houthi dan sekutunya menyerang daerah permukiman.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di kota selatan Ad-Dali’, di mana oposisi Houthi menembakkan peluru tank, roket dan mortir terhadap posisi pasukan yang setia kepada Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Di kota pelabuhan Aden, kapal perang koalisi dikerahkan di lepas pantai menyerang oposisi Houhti di daerah yang merupakan tangki bahan bakar.
Sementara itu, pernyataan Kementerian Pertahanan Arab Saudi juga menuduh Houthi melanggar gencatan senjata dengan menembak ke daerah perbatasan Saudi, Jizan dan Najran.
Disebutkan, angkatan bersenjata kerajaan menahan diri membalas sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap gencatan senjata.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, lembaga bantuan mengatakan, mereka mulai memberikan bantuan kepada warga.
Menurut PBB, lebih 1.500 orang tewas sejak pertengahan Maret dalam kampanye serangan udara koalisi dan pertempuran antara Houthi dan loyalis Presiden Hadi. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata