Bogota, MINA – Presiden Kolombia, Gustavo Petro, hari Selasa (26/3) memperingatkan Kolombia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel jika negara tersebut tidak mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, yang menuntut gencatan senjata di Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
“Jika Israel tidak mematuhi resolusi gencatan senjata PBB, kami akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel,” tulis Petro di akun X-nya.
Respon Israel terhadap pernyataan Presiden Kolombia tersebut tidak butuh waktu lama. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menjawab melalui X bahwa “dukungan” Petro terhadap Hamas adalah “aib bagi rakyat Kolombia.”
“Dukungan Presiden Kolombia terhadap ‘teroris’ Hamas yang membantai dan melakukan kejahatan seksual yang mengerikan terhadap bayi, perempuan dan orang dewasa merupakan aib bagi rakyat Kolombia,” kata Kats. “Israel akan terus melindungi warganya dan tidak akan menyerah pada tekanan dan ancaman apa pun.”
Baca Juga: IOM: Lebih dari 88.000 Warga Sipil Mengungsi dari El Fasher sejak 26 Oktober
Petro telah menyampaikan seruan global pada hari Senin untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel jika resolusi PBB tidak dipatuhi.
“Saya mengajak negara-negara di dunia untuk memutuskan hubungan diplomatik jika Israel melanggar gencatan senjata,” katanya.
Dewan Keamanan PBB, pada hari Senin, mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza selama bulan puasa Ramadhan. Mereka juga menuntut agar Hamas membebaskan tawanan mereka yang ditangkap pada tanggal 7 Oktober ketika Hamas memimpin serangan terhadap Israel.
Ini pertama kalinya Dewan menyerukan gencatan senjata sejak perang dimulai setelah Amerika Serikat tidak memveto tindakan tersebut, yang berarti perubahan sikap mereka sebelumnya.
Baca Juga: Tegang dengan Hezbollah Lebanon, Israel akan Rekrut 12.000 Tentara Tambahan
Diperkirakan terdapat antara 4.000 dan 5.000 warga Kolombia dan sejumlah besar pelajar yang tinggal di Israel, yang akan terkena dampak keputusan untuk memutuskan hubungan dengan negara tersebut.
Hubungan antara Kolombia dan Israel telah mengalami beberapa ketegangan sejak perang pecah pada bulan Oktober. Duta Besar di negara tersebut, Margarita Manjarrez, kembali ke Kolombia pada tanggal 8 November tahun lalu, ketika dia dipanggil untuk berkonsultasi oleh Presiden.
Pada tanggal 29 Februari, Petro memerintahkan penangguhan pembelian senjata dari Israel setelah tersiar kabar tentang pembunuhan 100 warga Palestina dalam serangan Israel saat mereka sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza. (T/R7/P2)
Baca Juga: New Delhi Tertutup Kabut Beracun, Warga: Kami Sulit Bernafas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Migran Rohingya Tenggelam di Lepas Pantai Malaysia, Ratusan Orang Hilang
















Mina Indonesia
Mina Arabic