Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komandan Milisi Buddha Ancam Musnahkan Rohingya di Arakan

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 11 jam yang lalu

11 jam yang lalu

9 Views

Anggota milisi Buddha Arakan di dalam salah satu kamp mereka. (Foto: Stimson Center)

Buthidaung, MINA – Seorang komandan milisi Buddha Arakan mengancam akan “memusnahkan” komunitas rohingya/">Muslim Rohingya jika mereka terus menyebarkan informasi tentang kekejaman di Arakan, menurut seorang pengurus desa yang menghadiri pertemuan tertutup di Kota Buthidaung, Negara Bagian Arakan, Myanmar barat.

Pada 10 September, dalam sebuah pertemuan dengan para pengurus desa di Divisi Administrasi 6 kelompok tersebut di Buthidaung, komandan milisi bernama Saing Shwe, memerintahkan pengendalian ketat terhadap arus informasi ke dunia luar.

Seorang peserta pertemuan mengatakan kepada Arakan News Agency (ANA), Saing Shwe dengan marah merujuk pada kebocoran video dan gambar dari pembantaian di Desa Htan Shauk Kan, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 600 orang Rohingya.

“Akibat penyebaran berita bohong Anda, kasus-kasus penerbitan surat perintah penangkapan terhadap para jenderal kami sedang diajukan. Jangan pikirkan para jenderal kami. Bahkan jika seorang anggota milisi biasa menderita karena berita Anda, kami tidak akan peduli. Kami tidak akan berpikir untuk memusnahkan semua Muslim (Rohingya),” kata perwira itu.

Baca Juga: Marak Penculikan oleh Milisi Buddha, Warga Muslim Rohingya Dilanda Keresahan

Komandan tersebut juga mengancam akan menyita bahkan perangkat telepon berlisensi yang terdaftar resmi di milisi. Dia menuduh warga Rohingya “menggunakan telepon sebagai senjata” untuk menyebarkan laporan pelanggaran.

“Kami mengizinkan Anda untuk membantu memenuhi kebutuhan Anda, sekarang saya pikir kami perlu menekan Anda. Karena Anda tidak bisa mengalahkan kami dengan cara lain, sekarang Anda menggunakan telepon sebagai senjata dan menyebarkan berita yang menentang kami,” lanjutnya kepada para pengurus desa.

Ancaman tersebut muncul di tengah laporan kasus hukum yang sedang dipersiapkan terhadap para jenderal milisi atas Pembantaian Htan Shauk Kan, di mana foto yang menggambarkan tengkorak dan kerangka dipublikasikan oleh aktivis Rohingya dan organisasi hak asasi manusia. Foto-foto tersebut mengungkap pembantaian yang dilakukan oleh Milisi Arakan di desa tersebut selama serangan pada 2 Mei 2024, menurut kelompok HAM Dewan Nasional Rohingya Arakan (ARNC). []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Tuduh Israel Serang Armada Sumud di Lepas Pantai Tunisia

Rekomendasi untuk Anda