Sanaa, MINA – Setidaknya 447 warga sipil telah tewas di Yaman sejak awal tahun ini, dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut punya andil, kata sebuah komisi yang memantau pelanggaran hak asasi manusia di negara yang dilanda perang itu, Kamis (29/12).
Komisi Nasional Penyelidikan Dugaan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (NCIAVHR) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 447 warga sipil, termasuk 35 wanita dan 82 anak, tewas antara Januari hingga Desember tahun ini.
Dikatakan, 891 orang lainnya terluka, termasuk 84 wanita dan 212 anak-anak, The New Arab melaporkan.
Jumlahnya sulit diverifikasi
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
PBB mengatakan, lebih dari 370 ribu orang telah tewas dalam perang saudara Yaman sejak 2014.
PBB menambahkan bahwa negara itu – yang terpecah antara berbagai kelompok yang didukung oleh kekuatan regional – sedang menyaksikan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
NCIAVHR menyatakan bahwa ada 3.411 pelanggaran di seluruh kegubernuran Yaman tahun ini, sebagian besar terjadi di Taiz, Hodeida, Al-Dhale, Marib, dan Lahij.
Pelanggaran itu termasuk pembunuhan, melukai, menyiksa dan pemindahan paksa warga sipil, serta penahanan di luar proses hukum, pengeboman rumah, perekrutan anak-anak, serangan terhadap institusi agama, medis dan budaya, penghancuran dan penjarahan properti, kekerasan seksual dan pembatasan kebebasan perempuan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Semua pihak yang berkonflik bertanggung jawab atas pelanggaran ini, kecuali insiden ranjau, perekrutan anak dan pengeboman rumah, di mana kelompok Houthi [yang didukung Iran] memikul tanggung jawab penuh,” kata komisi itu.
Houthi menyerbu ibu kota Sanaa pada tahun 2014, memaksa pemerintah untuk pindah ke ibu kota sementara, Aden. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon