Aden, MINA – Pertukaran tahanan yang melibatkan ratusan tahanan dari perang saudara Yaman akan dimulai pada Kamis (13/4/2023), kata seorang pejabat pemerintah Yaman, dengan latar belakang meningkatnya harapan untuk perdamaian.
Hampir 900 tahanan, sebagian besar bertempur bersama pemberontak Houthi, akan diterbangkan antara Yaman dan Arab Saudi, yang memimpin koalisi militer berperang atas nama pemerintah Yaman yang digulingkan, kata pejabat tersebut pada Selasa (11/4/2023). The New Arab melaporkan.
Negara termiskin di Semenanjung Arab itu telah berperang sejak intervensi yang dipimpin Saudi dimulai pada Maret 2015, beberapa bulan setelah Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota Sanaa.
Ratusan ribu orang telah terbunuh, melalui penyebab langsung dan tidak langsung. Yaman menderita salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menurut PBB.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pertukaran tahanan, yang terbesar sejak Oktober 2020, akan berlangsung tiga hari dan melibatkan banyak kota di Yaman dan Arab Saudi, kata Majid Fadael, juru bicara resmi delegasi pemerintah Yaman yang merundingkan pertukaran tersebut.
Houthi akan membebaskan 181 tahanan, termasuk warga Saudi dan Sudan, dengan imbalan 706 tahanan yang ditahan oleh pasukan pemerintah, menurut kesepakatan yang dicapai bulan lalu di Swiss.
“Semua pengaturan telah selesai… untuk mengimplementasikan proses pertukaran yang disepakati,” cuit Fadael.
“Proses pertukaran hari pertama akan melalui penerbangan timbal balik Palang Merah antara Aden-Sanaa dan Sanaa-Aden,” imbuhnya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Perjanjian pertukaran dicapai beberapa hari setelah pengumuman penting bahwa Arab Saudi dan Iran, yang telah lama berselisih di kawasan Teluk yang bergolak, akan berusaha memulihkan hubungan diplomatik setelah jeda tujuh tahun.
Gencatan senjata enam bulan Yaman yang secara resmi berakhir pada bulan Oktober sebagian besar masih bertahan, memberikan kelonggaran bagi 30 juta penduduk yang sebagian besar bergantung pada bantuan.
Pekan ini, delegasi Saudi telah mengadakan diskusi dengan kepemimpinan Houthi di Sanaa, berharap untuk “menstabilkan” gencatan senjata dan mencari dialog antar-Yaman menuju “solusi politik yang komprehensif”, menurut Duta Besar Saudi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama