Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi I DPR Dukung Diplomasi Menlu Perjuangkan Al-Aqsha

Fauziah Al Hakim - Rabu, 26 Juli 2017 - 22:33 WIB

Rabu, 26 Juli 2017 - 22:33 WIB

173 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mendukung penuh dan mengapresiasi  langkah dan upaya diplomasi yang dilakukan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadapi segala upaya yang dilakukan Israel terhadap  Masjid Al-Aqsha.

Dikabarkan, Menlu Retno Marsudi sudah berkomunikasi dengan Menlu Yordania sebagai pengampu Masjid Al-Aqsha, Menlu Turki dan Amerika Serikat sebagai negara sahabat yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel agar menekan dan menyampaikan protes keras Indonesia kepada Israel serta Menlu Palestina dan Sekjen OKI.

“Indonesia mengutuk keras dan mengecam semua langkah kekerasan dan pembunuhan terhadap  warga Palestina dan Al-Aqsha,” tegas Kharis seperti yang dirilis  Parlementaria, Rabu (26/7), dan dikutip MINA.

Politisi F-PKS itu menyatakan mendukung segala sikap Kemenlu RI terhadap Palestina. Apalagi dalam setiap kesempatan rapat kerja dengan Komisi I DPR, Menlu RI selalu menekankan akan membawa upaya kemerdekaan Palestina dalam misi diplomatik Kemenlu dan setiap kesempatan pertemuan dengan negara sahabat.

Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur

“Dalam Pembukaan UUD 45 jelas sekali amanat Konstitusi kita menyatakan dan menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena itu soal Palestina bukan sekedar isu agama, tapi Indonesia melihatnya sebagai isu kemerdekaan, yakni kemerdekaan Palestina,” papar Kharis.

Kharis juga mengapresiasi langkah Wakil Tetap/Dubes RI untuk PBB Dian Triansjah Djani yang melobi Dewan Keamanan PBB guna membahas tindakan Israel yang sewenang-wenang menutup Masjid Al-Aqsha yang melanggar HAM dan kebebasan beragama.

Kendati saat ini Israel sudah mencabut metal detector di Kompleks Masjid Al-Aqsa, tetapi masih memasang CCTV dan belum menyatakan mencabut pembatasan ibadah. Selain itu, tidak ada jaminan Israel tidak akan mengulangi kejahatannya terhadap umat di Masjid Al- Aqsha.

“Oleh karena itu, langkah Israel yang berupaya mengontrol Masjid Al-Aqsa dengan kekerasan dan upaya licik lainnya seperti pemasangan CCTV dengan dalih yang dibuat-buat adalah langkah yang tidak dibenarkan,” tegasnya.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Menurutnya, perlu ada langkah perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsha agar kembali sebelum kejadian 14 Juni terulang dibawah pengelolaan Pemerintah Yordania dan Palestina. Semua upaya Israel terhadap Al-Aqsa harus di bongkar dan di hancurkan.

“Sikap politik luar negeri kita soal Palestina sudah dijelaskan oleh Menlu Retno. Jelas dan jernih sekali, Palestina ada di jantungnya politik luar negeri Indonesia dan di setiap helaan napas politik luar negeri Indonesia, disitu ada Palestina,” pungkasnya.

Seperti diberitakan beberapa media sebelumnya, dalam pernyataan yang dikeluarkan usai rapat Kabinet Israel, diputuskan mereka akan bertindak sesuai rekomendasi badan-badan keamanan untuk mengganti metal detector dengan alat-alat “pemeriksaan cerdas” yang tidak begitu menonjol.

Disebutkan Kabinet, pemerintah mengalokasikan 100 juta shekel (sekitar US$ 28 juta) untuk peralatan tersebut dan untuk tambahan aparat polisi. (T/R05/P1)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Kolom
Palestina