Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Pemilihan Bangladesh Tolak Pemilu Ulang

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 1 Januari 2019 - 20:02 WIB

Selasa, 1 Januari 2019 - 20:02 WIB

5 Views

Dhaka, MINA – Ketua Komisi Pemilihan Bangladesh menolak tuntutan untuk pemilu ulang setelah sejumlah besar pengaduan oleh partai-partai oposisi menuduh terjadi intimidasi dan kecurangan.

“Tidak mungkin mengadakan pemilihan baru karena pemilihan dilakukan secara damai,” kata komisioner, Nurul Huda, kepada wartawan. The National melaporkan.

Perdana Menteri Sheikh Hasina memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut dalam pemilihan umum pada Ahad (30/12). Aliansi partai berkuasa Liga Awami juga menguasai hampir semua kursi di parlemen.

Aliansi pertahana memenangkan 288 dari 300 kursi, sekretaris Komisi Pemilihan Umum Helaluddin Ahmed mengumumkan setelah penghitungan selesai.

Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari

Sementara oposisi menolak hasilnya karena terdapat kecurangan dan intimidasi, serta menyerukan pemungutan suara baru.

Partai Jatiya, yang dipimpin mantan presiden Ershad memenangkan 20 kursi, dan aliansi oposisi yang dipimpin pengacara terkemuka Kamal Hossain hanya memiliki 7 kursi. Sementara partai lainnya hanya mendapatkan 3 kursi.

Pemilihan satu kursi tidak diadakan dan hasil untuk kursi lain dihentikan oleh komisi.

Pihak oposisi, Hossain menyebut pemilu itu konyol dan menuntut pemilihan baru diadakan di bawah otoritas “pemerintah non-partisan.”

Baca Juga: Kebakaran Kembali Landa AS, Kali Ini Akibat Ledakan Pabrik Baterai di California

Oposisi mengklaim kepemimpinan Hasina menjadi semakin otoriter. Lebih dari puluhan orang tewas dalam kekerasan terkait pemilihan pada hari Ahad. Kampanye sebelum pemungutan suara juga dituduh ada penangkapan dan memenjarakan ribuan lawan petahana.

“Kami menyerukan komisi pemilihan untuk menyatakan pemilihan ini batal dan menuntut pemilihan baru di bawah pemerintah non-partisan,” ujarnya.

Saingan utama Hasina selama beberapa dekade adalah mantan Perdana Menteri Khaleda Zia, pemimpin oposisi Partai Nasionalis Bangladesh, oleh pengadilan dianggap tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri, karena dia berada dalam penjara, kasus korupsi.

Absennya Zia, partai-partai oposisi membentuk koalisi yang dipimpin Hossain (82), pengacara berpendidikan Oxford dan mantan anggota partai Liga Awami Hasina.

Baca Juga: PBB: Israel Bunuh 35 Anak Palestina Setiap Hari

Sekretaris Jenderal partai Zia, Mirza Fakhrul Alamgir, memenangkan kursim parlemen.

Alamgir adalah seorang kritikus sengit terhadap Hasina dan dia mempelopori pembentukan aliansi oposisi bersama Hossain di pucuk pimpinan. Ia mengatakan menolak hasil apa pun.

Daily Star melaporkan, Ahad saat pemilu sejumlah 16 orang tewas dari 13 distrik dalam kekerasan terkait pemilihan. (T/RS2/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: India Dapat Kuota Haji 175.025 Jamaah Pada 2025

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Amerika
Dunia Islam
Internasional