Jakarta, 1 Jumaldi Akhir 1437/10 Maret 2015 (MINA) – Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan November 2015 lalu merupakan tolak ukur pencapaian kompetensi yang dimiliki guru dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
Tindak lanjut dari hasil tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kapasitas guru di tengah segala tantangan, dinamika dan problematika yang dihadapi.
Demikian yang disampaikan Anggota X DPR Nurhasan Zaidi, usai RDP dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Selasa (8/3). Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi X DPR, Ferdiansyah.
“Tantangan terbesar dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil UKG ini adalah konsistensi dan komitmen serta kontrol kualitas dari Pemerintah dalam pelaksanaan program tersebut,” ujar Zaidi, laman resmi DPR RI melaporkannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Zaidi memaparkan, hal ini didasarkan fakta bahwa konsep program Guru Pembelajar dengan tiga jenis dan model tindak lanjut yakni Pendidikan dan Latihan (Diklat) tatap muka, daring (online) dan Kombinasi, memiliki kompleksitas mekanisme dan tantangan yang beragam, belum lagi kriteria peserta dan indikator keberhasilan dari masing-masing model tindak lanjut ini berbeda.
“Desain global program Guru Pembelajar sebagai tindak lanjut hasil UKG harus dipersiapkan hingga tataran tekhnis yang sedetail-detailnya agar tidak terjadi miss di lapangan dan terlaksananya target yang ingin di capai,” tambahnya.
Zaidi juga meminta realisasi dari Pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada 118.444 orang guru yang mendapatkan nilai UKG di atas 81, dari seluruh peserta sebanyak 91,51 guru dari total seluruh guru yang terdaftar dalam dapodik.
“Kita berharap dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi dari pemerintah dalam program ini, pendidikan di Indonesia dapat terus maju dengan meningkatnya kompetensi, mutu dan kapasitas guru sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia. Selain itu komitmen.”
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapratna mengatakan, pihaknya telah melaksanakan UKG pada November 2015, dengan peserta sebanyak 2,699 juta guru. Uji menggunakan komputer, sehingga soal yang diujikan berbeda-beda antar peserta.
“Hasilnya, sebelumnya hanya 47, tapi sekarang menjadi lebih baik, yakni 56 persen. Sebenarnya, guru itu pintar, tapi cara menyampaikannya belum baik,” kata Sumarna. (T/een/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat