Yerusalem, MINA – Komite Kepresidenan Tinggi untuk Urusan Gereja Palestina mengutuk serangan pasukan pendudukan Israel terhadap para biarawan, pendeta dan umat Kristen yang berpartisipasi dalam perayaan Sabtu Suci di Yerusalem yang diduduki.
“Selama berhari-hari, polisi Israel telah mengancam akan menutup Kota Suci, dan meminta gereja untuk mengurangi jumlah peserta dan mereka yang diizinkan masuk ke Gereja Makam Suci,” kata Ramzi Khoury, Ketua Komite, dalam pernyataan resminya dikutip dari Kantor Berita WAFA, Ahad (16/4).
Dia menambahkan, sejak Sabtu (15/4) pagi, pasukan Israel telah mengubah kota menjadi barak militer, dan penghalang telah dikerahkan di semua pintu masuk dan di sekitar Gereja Makam Suci.
Khoury menekankan, Israel tidak peduli dengan hukum internasional yang menjamin kebebasan beribadah dan praktik ritual keagamaan tanpa hambatan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia menegaskan, serangan terhadap orang Kristen saat ini adalah serangan yang sama terhadap jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsa.
“Jelas bahwa pemerintah pendudukan Israel tidak peduli untuk mencapai ketenangan, tetapi lebih tertarik pada eskalasi dan kekerasan, bekerja dengan segala cara untuk memprovokasi sentimen umat Muslim dan Kristen,” tambahnya.
Khoury mendesak masyarakat internasional dan lembaga hak asasi manusia untuk mengambil tindakan segera terhadap pelanggaran Israel terhadap kesucian tempat suci, dan untuk mengakhiri kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.(T/R1/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)