Jakarta, MINA – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengutuk keras militer Israel atas tindakan pembunuhan berencana terhadap para pewarta perang di Jalur Gaza, Ahad (10/8).
Serangan mematikan Israel menghantam tenda milik tim Al Jazeera yang terpasang di depan gerbang utama Rumah Sakit Al Shifa. Akibat serangan tersebut, tujuh orang tewas, termasuk jurnalis atau pewarta berpengaruh Anas Al Sharif yang saat itu masih mengenakan rompi pers.
“Ini adalah kejahatan perang yang terang-terangan dilakukan terhadap jurnalis, dan bagian dari genosida Israel terhadap warga Gaza,” tegas KKJ dalam pernyataannya, Selasa (19/8).
Selain Anas, korban lain yang dilaporkan meninggal adalah Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa, yang selama ini aktif meliput genosida untuk Al Jazeera. Dua korban lainnya yakni Mohammed Al Khaldi, jurnalis media lokal Sahat, serta Saad Jundiya, warga Gaza yang kebetulan berada di lokasi kejadian.
Baca Juga: Tentara Cadangan Zionis Mulai Frustasi
KKJ menilai tindakan Israel ini merupakan pembunuhan terencana terhadap jurnalis dan tidak bisa dilepaskan dari rangkaian genosida terhadap warga sipil Gaza.
“Kami mendesak pertanggungjawaban hukum kepada para pelaku melalui Mahkamah Pidana Internasional,” ujar KKJ.
Lebih lanjut, KKJ menyebut temuan investigasi dari Palestinian Center for Human Rights (PCHR) dan Hind Rajab Foundation (HRF) memperkuat bukti bahwa serangan Israel terhadap jurnalis adalah bagian dari pola kejahatan sistematis. Karena itu, KKJ mendesak komunitas internasional untuk tidak tinggal diam.
Komite Keselamatan Jurnalis dideklarasikan di Jakarta, 5 April 2019. Organisasi ini beranggotakan 10 organisasi pers dan organisasi masyarakat sipil, yaitu; Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, SAFEnet, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Federasi Serikat Pekerja Media Independen (FSPMI), Amnesty International Indonesia, Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI). []
Baca Juga: Jumlah Jurnalis yang Gugur di Jalur Gaza 239 Orang
Mi’raj News Agency (MINA)