Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komunitas Muslim AS Minta Anak-Anak Islam Libur Di Hari Raya

sajadi - Rabu, 31 Oktober 2018 - 03:31 WIB

Rabu, 31 Oktober 2018 - 03:31 WIB

7 Views

Wake, North Carolina, MINA – Komunitas pemimpin Muslim di daerah Wake, North Carolina, Amerika Serikat, meminta Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dinyatakan sebagai hari libur dalam kalender resmi sekolah, agar anak-anak mereka  hari raya keagamaan mereka.

Sebuah petisi ditandatangani 3.700 orangtua murid beragama Islam diajukan ke sekolah-sekolah, Selasa (30/10).

“Sulit bagi mereka untuk izin dari pulang sekolah. Beberapa sekolah memberikan izin tetapi ketika proses belajar masih berlangsung sehingga anak-anak itu kehilangan jam pelajaran,” kata Mariya Shaikh, ibu dari tiga siswa di Wake School. Demikian AbouIslam memberitakan, dikutip MINA, Rabu (31/10).

Permintaan hari libur diusulkan setelah orang tua Muslim selalu gagal memperjuangkan hak anak-anak di sekolah.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Saya suka merayakan hari besar Islam dengan keluarga saya, saya suka melakukan hal-hal itu dengan teman-teman saya, saya suka berpakaian muslim. Saya pikir ada yang ingin beresonansi dengan kenyataan bahwa Anda ingin merayakan liburan,” kata seorang siswa bernama Zainab Baloch.

Pihak sekolah mengatakan, mereka sadar di kelilingi oleh orang tua murid yang membuat petisi dengan 3.700 tanda tangan pada hari Senin (29/10). Pengurus sekolah kemudian meminta hadir kepada pemimpin muslim perencanaan kalender tahun ajaran 2020-2021.

Padahal, ada dua hari raya bagi umat Islam yaitu `Idul Fitri yang merupakan satu hari perayaan setelah akhir puasa Ramadan dan ‘Idul Adha, sebuah perayaan tiga hari yang menandai awal dari ibadah Haji ke Makkah.

Liburan terjadi pada tanggal dalam kalender Hijriah, yang bulan, dan dengan demikian tanggal mereka dalam kalender Gregorian, yang merupakan matahari, berubah setiap tahun.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Kalender Gregorian didasarkan pada periode orbit dari revolusi Bumi di sekitar Matahari, sekitar 365 1⁄4 hari, sedangkan kalender Hijriah didasarkan pada periode sinodik dari revolusi Bulan mengelilingi Bumi, sekitar 29 1⁄2 hari.

Kalender Hijriah  berlangsung 29 dan 30 hari dalam satu bulan dan dua belas bulan dalam tahun Hijriah lebih pendek 11 hari dari tahun Gregorian. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Amerika