Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KOMUNITAS PETUALANG JAJAKI KERJA SAMA DENGAN MER-C

Rudi Hendrik - Ahad, 20 Juli 2014 - 22:31 WIB

Ahad, 20 Juli 2014 - 22:31 WIB

905 Views

Kepala Divis Relawan MER-C dr Tonggo Meaty Fransisca memaparkan perjalanan kemanusiaannya (Gambar: Rudi/MINA)

MER-C-300x225.jpg" alt="Kepala Divis Relawan MER-C dr Tonggo Meaty Fransisca memaparkan perjalanan kemanusiaannya (Gambar: Rudi/MINA)" width="300" height="225" /> Kepala Divis Relawan MER-C dr Tonggo Meaty Fransisca memaparkan perjalanan kemanusiaannya (Gambar: Rudi/MINA)

Bandung, 22 Ramadhan 1435/20 Juli 2014 (MINA) – Komunitas petualangan WANADRI dan sejumlah komunitas petualangan lainnya mengadakan bedah perjalanan kemanusiaan MER-C dalam rangka mencoba penjajakan kerja sama di wilayah bencana.

Di gedung Pustaka Tropis milik WANADRI di Bandung, lembaga kemanusiaan kegawatdaruratan MER-C memaparkan perjalanannyanya di depan sejumlah  perwakilan komunitas sosial dan petualangan, Ahad (20/7).

“Harapan ke depannya adalah, jika ada bencana kemanusiaan, kita bisa turun bareng. WANADRI sebagai teknis operasional, MER-C sebagai medisnya. Soalnya, WANADRI dalam konteks kebencanaan selalu turun,” kata Chief Executive Officer Indra Hidayat WANADRI  kepada Miraj Islamic News Agency (MINA).

Sementara itu, Ketua Presidium MER-C dr Henry Hidayatullah menyambut baik apa yang telah diprakarsai Wanadri.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Berapa pun atau siapa pun yang mengundang dan mencoba kerjasama, tujuannya tidak lain adalah sebagai pintu untuk “membuka” hal yang lebih besar, meskipun kita tidak tahu hal lebih besar itu seperti apa,” ujar Henry.

Menurut nya, dari pertemuan-pertemuan seperti itulah terkadang mamfaat terus berdatangan.

Namun Henry mengatakan kepada MINA, ke depan MER-C akan mempelajari dulu, apa yang bisa mereka kerjakan bersama dalam konteks kemanusiaan.

“Mereka sudah terlatih menghadapi medan yang sulit. Mungkin ke depan kita coba bicarakan lebih dalam lagi, termasuk komunitas-komunitas yang lain,” kata Henry.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Dalam acara Ahad sore itu, Henry dan Tonggo Meaty Fransisca, Kepala Divisi Relawan MER-C menceritakan sekilas perjalanan kemanusian MER-C di berbagai daerah bencana dan konflik, dalam dan luar negeri.

Pada akhir acara, Komunitas Ranginang di Bandung yang bergerak dalam bidang sosial, menyerahkan sejumlah donasi untuk Palestina.

MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.

MER-C bertujuan memberikan pelayanan medis untuk korban perang, kekerasan akibat konflik, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan bencana alam di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

WANADRI adalah Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang didirikan pada tanggal 17 Januari 1964 oleh 6 orang pemuda “bekas PANDU”, yang kemudian dikenal dengan sebagai Angkatan Pendiri. Dengan berbekal visi akan pemuda-pemudi Indonesia yang tangguh, tabah, serta percaya pada kekuatan diri sendiri, WANADRI kemudian diresmikan pada tanggal 16 Mei 1964. Bersamaan dengan peresmian tersebut dikukuhkan juga angkatan kedua dalam organsasi WANADRI, yakni Angkatan Pelopor yang terdiri dari 25 anggota.

Nama WANADRI berasal dari bahasa Sanskerta, wana yang berarti hutan dan adri yang berarti gunung. WANADRI secara harafiah berarti gunung di tengah-tengah hutan. (L/P09/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda