Bogor, MINA – Memasuki pekan kedua September 2023 kondisi sungai Cileungsi tidak lebih baik tapi semakin parah. Sejak Ahad (10/9) siang hingga malam air sungai Cileungsi makin hitam, bau dan banyak ikan yang mati.
“Sangat banyak masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi mengadukan kondisi sungai yang hitam, bau menyengat serta ikan yang pada mati,” ucap Puarman, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas(KP2C) di Sekretariat KP2C, Bojongkulur, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Senin (11/8) pagi, demikian keterangan yang diterima MINA, Rabu (13/9).
Puarman langsung menininjau kondisi sungai Cileungsi. Ia mengatakan, mereka meminta pemerintah serius menangani pencemaran sungai Cileungsi yang sudah berlangsung bertahun-tahun seperti tidak ada perbaikan.
Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini, ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Pemerintah harus menggunakan kewenangannya untuk melakukan penindakan yang lebih tegas. “Tutup pabriknya dan pidanakan pelakunya, agar ada efek jera,” tegas Puarman.
Masyarakat sudah terlalu lama menderita dan dirugikan. “Jika tidak mampu dan mau menggunakan kewenangan yang dimiliki, kibarkan bendera putih,” ucapnya. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan