Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi Moskow: Taliban Hanya Mau Berunding dengan AS

kurnia - Sabtu, 10 November 2018 - 14:49 WIB

Sabtu, 10 November 2018 - 14:49 WIB

9 Views ㅤ

(Foto: AA)

Moskow, MINA – Pada putaran kedua perundingan Moskow soal Afghanistan yang berakhir di Ibu Kota Rusia, kedua fihak yakni Pemerintah Afghanistan dan Taliban masih belum menemukan titik temu untuk perdamaian karena Taliban tetap menganggap Pemerintah Afghanistan adalah tidak syah.

“Kami hanya mau berunding dengan Amerika Serikat,” kata degelasi Taliban yang dikutip Anadolu Agency dan dikutip MINA, Sabtu (10/11).

“Para peserta pertemuan berfokus pada dialog langsung inter-Afghanistan yang bertujuan untuk menstabilkan negara dan “sepakat untuk berkonsultasi dalam kerangka mekanisme ini,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia setelah pertemuan tersebut. Demikian Anadolu Agency yang dikutip MINA, Sabtu (10/11).

Din Mohammad Azizullah, Kepala Delegasi Pemerintah Afghanistan membenarkan bahwa dia “melakukan pembicaraan singkat” dengan anggota delegasi Taliban saat makan siang, yang tampak sebagai pembicaraan “ramah”.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Namun Sher Mohammad Abbas Stanikzai pemimpin kelompok Taliban, menegaskan kembali bahwa pihaknya saat ini tidak menganggap pemerintah di Kabul sebagai pemerintahan yang sah.

“Pemerintah ini tidak mewakili rakyat Afghanistan, jadi kami menolak berhubungan langsung dengan mereka sebelum masalah dengan AS terpecahkan. Oleh karena itu, kami akan berbicara dengan Amerika, terutama tentang penarikan pasukan,” katanya.

“Kami bertemu dengan pihak Amerika di meja perundingan, dan meminta mereka untuk meninggalkan Afghanistan. Maka tentu saja, sejauh ini pada negosiasi tahap awal ini, kami belum mencapai kesepakatan,” katanya. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Internasional
Internasional