Jeddah, MINA – Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah “Expo Hajj 2023″ digelar selama empat hari di Jeddah, Arab Saudi, pada Senin-Kamis, 9-12 Januari 2023.
Kegiatan ini diresmikan Pangeran Penasihat Penjaga Dua Masjid Suci dan Gubernur Wilayah Makkah Khalid Al-Faisal, dan Gubernur Wilayah Madinah Pangeran Faisal bin Salman bin Abdulaziz.
Kantor Berita SPA melaporkan, Expo Hajj merupakan bagian dari upaya Arab Saudi untuk meningkatkan pengalaman religius dan budaya para jamaah yang melakukan perjalanan haji dan umrah.
Dalam upacara pembukaan, Senin (9/1), Arab Saudi mengumumkan rencananya untuk mengembalikan jumlah jamaah haji selama musim haji mendatang seperti sebelum pandemi.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah mengatakan pemerintah juga tidak akan memberlakukan batasan jumlah jamaah haji tahun ini.
“Saya membawakan Anda dua kabar baik dalam pertemuan ini: yang pertama, kembalinya jumlah jamaah seperti sebelum pandemi tanpa batasan usia,” tegas Al-Rabiah.
Kedua, lanjut dia, pemerintah Saudi mengizinkan setiap misi haji dari seluruh dunia untuk berurusan dengan perusahaan berlisensi mana pun yang memenuhi persyaratan dibutuhkan jamaah dari negara-negara tersebut, untuk melayani daya saing dan meningkatkan kualitas layanan diberikan kepada jamaah.
Selain itu, menurunkan biaya asuransi bagi jamaah umrah sebesar 63%; dari SAR235 menjadi SAR88, berlaku Selasa ini (10/1), serta mengurangi biaya asuransi jamaah haji sebesar 73%; dari SAR109 hingga SAR29.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Al-Rabiah menambahkan, siapa pun yang datang ke Kerajaan dengan visa Umrah dapat mengunjungi kota mana pun di Kerajaan, dan setiap pengunjung Kerajaan akan diizinkan untuk melakukan Umrah kapan saja.
Dia menekankan keinginan Kementerian Haji dan Umrah Saudi untuk meningkatkan dan mengembangkan semua layanan dan solusi yang diberikan kepada jamaah haji dan umrah melalui pengembangan peraturan dan perundang-undangan dalam sistem haji dan umrah.
“Ini menunjukkan otoritas pengawas urusan jamaah dan umrah di negara-negara dunia Islam berkumpul, dan penandatanganan awal perjanjian haji mencerminkan semangat dan upaya terus menerus untuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah dan umrah lancar dan mudah, di kemitraan dengan otoritas terkait dari 70 pihak yang berbeda,” pungkas Al-Rabiah.
Di sela-sela upacara pembukaan, para peserta menyaksikan presentasi visual yang menyoroti upaya Kerajaan dalam melayani jamaah, diikuti dengan peluncuran prakarsa “Made in Makkah dan Madinah” oleh Gubernur wilayah Makkah dan Madinah.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Pada 2019, sekitar 2,5 juta jamaah mengikuti ibadah haji. Selama dua tahun berikutnya, jumlahnya dikurangi secara drastis untuk membatasi penyebaran COVID-19 selama pandemi.
Komitmen Saudi Vision 2030
Expo Hajj 2023 diikuti delegasi dari lebih dari 57 negara yang berpartisipasi dalam sejumlah sesi utama serta diskusi panel dan lokakarya.
Sementara delegasi dari Indonesia dipimpin Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas hadir dalam konferensi tersebut.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Proposal diharapkan diajukan untuk proyek infrastruktur serta rencana untuk merehabilitasi situs dan monumen utama.
Forum tersebut merupakan bagian dari Saudi Vision 2030, sebuah kerangka kerja strategis, yang bertujuan untuk mengubah Arab Saudi dengan berfokus pada tiga tema utama: masyarakat yang dinamis, ekonomi yang berkembang, dan bangsa yang ambisius.
Konferensi kedua kalinya itu terkait dengan tema membangun masyarakat yang dinamis, mendukung upaya peningkatan jumlah pengunjung umrah dari 8 juta menjadi 30 juta, serta mempromosikan peluang budaya lainnya di Arab Saudi.
Dalam jangka menengah, konferensi ini akan menjadi penting bagi komitmen Saudi Vision 2030.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA
Sektor pariwisata juga akan mendapat manfaat besar, karena pembelajaran dari Konferensi Expo Haji & Umrah akan digunakan untuk mendukung pengembangan hotel mewah dan infrastruktur lainnya melalui proyek Laut Merah.
Riyadh berharap untuk mencapai lebih dari 100 juta wisatawan setiap tahun pada tahun 2030.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wasekjen MUI Ingatkan Generasi Muda Islam Tak Ikuti Paham Agnostik