AIPAC-300x193.png" alt="" width="300" height="193" /> Konferensi Kebijakan AIPAC di Washington, Ahad, 4 Maret 2018. (Gambar: screen video AIPAC)
Washington, MINA – Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC) mengadakan konferensi kebijakan 2018 di Washington, DC, Ahad (4/3).
Acara itu dihadiri oleh para pemimpin Kongres utama, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Duta Besar AS untuk PBB, dan beberapa pemimpin asing.
Konferensi tahun ini akan memahkotai beberapa pencapaian AIPAC dalam memajukan agenda pro-Israel di Kongres dan di Gedung Putih.
Dalam sebuah tulisan dari Ali Younes di Al Jazeera mengungkapkan, kunci agenda Kongres AIPAC tahun ini adalah untuk mendukung tujuan Israel membatasi kekuatan dan pengaruh Iran di Timur Tengah.
Baca Juga: WHO: Cacar Monyet Masuk Kategori Darurat dan Jadi Perhatian Internasional
Israel telah memandang Iran sebagai ancaman terhadap superioritas ekonomi dan militernya sendiri di wilayah tersebut.
Younes mengatakan, AIPAC juga berusaha untuk membatasi dukungan finansial AS kepada Otoritas Palestina (PA) dan menargetkan gerakan BDS (boikot, divestasi dan sanksi) atas upayanya melawan pendudukan Israel.
Menurut situsnya, agenda legislatif utama AIPAC meliputi “kembangkan strategi komprehensif terhadap Iran”.
Didorong oleh upaya lobi AIPAC dan pendukung pro-Israel di AS, pemerintahan Presiden Donald Trump mencoba membatalkan kesepakatan nuklir AS dengan Iran, yang ditandatangani di bawah pemerintahan Barack Obama pada 2015. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Fenomena Langka Parade Tujuh Planet di Langit Terjadi 28 Februari
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Vatikan: Paus Fransiskus Masih dalam Kondisi Kritis